RUANGPOLITIK.COM-Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, menyatakan menolak wacana penundaan pemilihan umum (pemilu) maupun perpanjangan masa jabatan presiden yang kini tengah bergulir. Menurut dia, hal itu sama saja dengan mengorbankan demokrasi, yang didapatkan dengan harga mahal lewat reformasi.
Usulan penundaan Pemilu 2024 oleh beberapa ketua umum parpol koalisi pemerintah adalah pengkhianatan, terhadap amanat reformasi 1998. Sebab, penundaan pemilu yang akan diikuti dengan penambahan masa jabatan presiden itu inkonstitusional
Begitu tegas politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa malam (1/3/2022).
“PDIP menolak kemungkinan perpanjangan maupun penundaan pemilu, karena itu mengkhianati semangat reformasi,” tegas Budiman.
Berita Terkait:
Wacana Pemilu Diundur, Sufmi Dasco: Gerindra Akan Bersikap
PKP Nilai Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden Realistis
Wacana Penundaan Pemilu 2024, PKS: Kami Konsisten Menolak!
Usulan Tunda Pemilu, KPU: Harus Lewat Amandemen UUD 1945
Budiman juga mengingatkan para elite politik agar tidak melupakan buah dari reformasi 1998 hanya untuk kepentingan politis yang elitis semata. Reformasi 1998, kata dia, diperjuangkan dengan energi, keringat dan darah masyarakat Indonesia yang tidak semestinya dicederai dengan kepentingan politik elitis.
“Dalam demokrasi itu ada namanya keteraturan, kedisiplinan demokrasi, dan saya kira PDIP yang juga sudah dinyatakan oleh sekjen kami Pak Hasto menolak itu, taat saja kita pada konstitusi,” tandas aktivis ’98 ini.
Lebih lanjut, Budiman menyebut, para elite politik lebih hati-hati menyuarakan penundaan Pemilu 2024. Sebab, hal tersebut jelas melanggar konstitusi dan etika dalam berdemokrasi.
“Saya kita harus hati-hati menyuarakan itu. Karena itu melanggar konstitusi dan melanggar etika berdemokrasi yang salah satu tujuannya adalah memastikan regularitas pergantian kepemimpinan nasional,” imbaunya.
“Menghadapi adanya analisis ngga ada uang segala macam saya kira itu mengada-ada. Ya kita kan ngga akan menghadapi perang,” pungkas Budiman.(BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)