RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo subianto masih menjadi tokoh paling teratas soal elektabilitas calon presiden yang banyak dipilih masyarakat.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis pada Sabtu (26/2/2022).
“Prabowo Subianto itu (paling tinggi) 14,2 persen,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, kepada RuPol, Sabtu (26/2/2022).
Sementara diposisi kedua Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan angka 9,7 persen, diurutan ketiga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan angka 8,3 persen.
Kemudian, urutan keempat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan angka 2,8 persen dan urutan kelima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka 1,9 persen.
Nama Rizieq Shihab juga masuk dalam survei ini dengan memperoleh angka 0,2 persen, disusul Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan angka 0,1 persen, lalu Menteri BUMN Erick Thohir dengan angka 0,1 persen.
Berita Terkait:
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Akan Deklarasi Capres Tahun Ini
Poros Relawan Prabowo-Puan: Kami akan Laporkan Peneliti BRIN
Survei CSIIS: Anies, Prabowo dan Erick Berkibar di Kalangan Pemilih Islam
Ray Rangkuti: Selain Prabowo, Ketum Partai Hanya Level Cawapres Pada Pilpres 2024.
Untuk diketahui, Indonesia Political Opinion (IPO) melakukan wawancara penelitian dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang selesai pada tanggal 15-22 Febuari 2022. Dengan merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 s.d 2021.
Dari total populasi tersebut terdapat 7200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.
Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini berhasil mengambil representasi sample yang tersebar proporsional dalam skala nasional.
Dengan teknik ini setiap anggota populasi (responden) miliki peluang setara untuk dipilih atau tidak menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample dan pengujian metode pra-research. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)