RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar beralasan, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun belakangan ini mengakibatkan stagnasi bahkan penurunan perekonomian nasional. Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini, mulai tampak ada perkembangan perbaikan ekonomi yang cukup positif.
”Barusan saya menerima para pelaku UMKM, pebinis, analis ekonomi dari berbagai perbankan, banyak masukan penting dan intinya prospek ekonomi kita pasca-pandemi, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimis dan memiliki kecenderungan positif yang luar biasa,” ujar Muhaimin.
Gus Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin, mengusulkan agar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 diundur.
Pemilu sendiri sebelumnya sudah ditetapkan akan digelar pada 14 Februari 2024 agar diundur satu hingga dua tahun lagi.
“Akan banyak momentum-momentum ekonomi untuk recovery terhadap dua tahun pandemi yang tidak efesien,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Berita Terkait:
Di Kalangan Pemilih Islam, Nama Muhaimin Kembali Tenggelam Menurut Survey CSIIS
Elit PBNU Punya ‘Agenda Personal’ Pada Muhaimin Bukan PKB
PKB Sumut Bergejolak, Ketua-ketua DPC Kirim Petisi ke Muhaimin
Ada Aroma Uang Pada Muscab PKB Limapuluh Kota. DPW PKB Tutup Mata?
Cak Imin mengatakan, sejak 2021 sudah dilakukan restarting ekonomi yang cukup bagus dan kedepan akan ada tren momentum-momentum perbaikan yang dahsyat. Juga akan ada peluang untuk bangkit lebih baik dibandingkan negara-negara manapun.
Dari masukan para pakar dan hasil kunjungan ke berbagai daerah, Cak Imin mengatakan terjadi masa-masa inefisiensi selama dua tahun pandemi, dan stagnasi kegiatan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat.
“Terutama yang paling terpukul adalah UMKM yang mengalami masa sulit, tetapi juga sosial, pendidikan, politik juga mengalami stagnasi dua tahun,” paparnya.
Menurut Cak Imin, prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat positif ke depan ini tidak boleh diabaikan.
Hal ini, dinilai Cak Imin sebagai alasan yang masuk akal jika Pelaksanaan Pemilu 2024 yang rencananya digelar pada 14 Februari 2022 jangan sampai mengganggu prospek ekonomi yang sudah berlangsung cukup baik saat ini.
Kata Cak Imin, Pemilu itu biasanya ada tiga kondisi:
Pertama, para pelaku ekonomi itu melakukan freeze, pembekuan, wait an see dan stop ageresivitas ekonomi saat pemilu.
Kedua, transisi kekuasaan dan pemerintahan biasanya mengakibatkan ketidakpastian ekonomi, sehingga mengganggu suasana dan momentum perbaikan ekonomi yang sangat bagus, apalagi pasca G20.
Ketiga, pemilu juga dikhawatirkan bisa terjadi eksploitasi ancaman konflik.
”Oleh karena itu, dari seluruh masukan itu, Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang. Jelasnya.Kemudian tidak terjadi freeze untuk mengganti stagnasi dua tahun selama pandemi. Ya (ditunda) setahun lah. Kalau nggak maksimal dua tahun,” imbuh Cak Imin.
Baca Juga:
Kepuasaan Terhadap Jokowi Naik, Masa Jabatan Presiden Diperpanjang?
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Akan Deklarasi Capres Tahun Ini
Terkait usulan untuk mengundur jadwal pelaksanaan pemilu ini, cicit dari KH. Bisri Syansuri (salah satu pendiri NU) ini akan menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpoin partai politik.
“Moga-moga usulan saya nanti saya sampaikan ke teman-teman pimpinan partai politik, saya usulkan ke Pak Presiden. Nah bagaiman apakah bisa betul, ya nanti kita lihat saja apakah nanti bisa mungkin bisa diundur atau tidak. Itu usulan saya,” tandas Cak Imin yang digadang-gadang Capres 2024.(AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)