RUANGPOLITIK.COM – Kekuatan besar yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa dimaksimalkan menjadi sebuah kekuatan untuk membuat perbaikan di berbagai sektor. NU harus bisa menjadi lokomotif penggerak perbaikan.
Begitu pesan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir NU Ke-99 melalui konferensi video di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, lokomotif gerakan perbaikan ini sejalan dengan tujuan didirikannya NU. Yaitu, sebagai gerakan untuk memperbaiki umat atau dikenal dengan jam’iyatul ishlahih (organisasi perbaikan).
Baca Juga:
Perempuan NU Ramai-ramai Dukung Cak Imin Capres 2024
Ada Sejarah Gus Dur Dibalik Ketegangan PBNU dengan PKB
“Nahdlatul Ulama adalah harakatul ulama fii ishlahil ummah, gerakan ulama dalam memperbaiki umat, diniyyatan wa ijtimaiyatan, baik menyangkut masalah keagamaan maupun masalah kemasyarakatan,” jelasnya,
Wapres Maruf Amin menekankan bahwa maslah kemasyarakatan yang dimaksud menyangkut soal ekonomi, soal budaya, soal politik, dan semua aspek kemasyarakatannya.
Agar NU bisa menjadi lokomotif gerakan perbaikan, maka para pemimpin NU harus bisa berperan sebagai muharrik (penggerak).
“Hendaklah para pemimpin di dalam tubuh NU sendiri, baik di pusat, wilayah, maupun di daerah, cabang, sampai ranting, mereka berfungsi sebagai muharrik, sebagai penggerak, sebagai “dinamo” yang bisa menggerakkan untuk memberikan kemanfaatan umat dan bangsa,” harap Wapres.
Baca Juga:
Wasekjen PBNU Tegur Cak Imin, Karena Kerdilkan Posisi NU
Dukung Cak Imin Capres, Ketua PCNU Dipanggil Gus Yahya
Wapres berharap agar seluruh pemimpin NU dan semua nahdliyin-nahdliyat sehat, semangat, dan istiqamah dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan, serta terus juga mengawal perjalanan bangsa Indonesia menuju cita-cita mulia serta selalu mendapat ridha Allah SWT.
“Sekali lagi, Selamat Hari Lahir ke-99 Nahdlatul Ulama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya, meridai semua upaya yang kita lakukan,” pungkasnya.(Tyo)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)