RUANGPOLITIK.COM – Fraksi PKS meminta keterwakilan perempuan dalam ranah politik, termasuk dalam komposisi KPU-Bawaslu RI periode 2022-2027. Sebab, keterwakilan perempuan sangat penting untuk demokrasi.
“Demokrasi adalah sebuah proses yang memberikan kedaulatan di tangan rakyat. Demokrasi yang berkualitas harus melibatkan rakyat secara substantif dan langsung, termasuk kaum perempuan,” tutur Netty.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetyani Aher dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga:
Tiga Syarat Mutlak Anggota KPU-Bawaslu Terpilih
Uji Kepatutan Calon Anggota KPU dan Bawaslu, Ajang Barter Kepentingan
Netty menambahkan, perbedaan pengalaman yang dimiliki perempuan dan tidak dialami laki-laki menjadi salah satu alasan keniscayaan untuk menghadirkan perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan politik.
“Kehadiran perempuan dalam politik bukan hanya pada konteks ide atau gagasan, melainkan juga kehadiran fisik,” imbuhnya.
Netty menungkapkan, bahwa keberadaan perempuan sangat dibutuhkan untuk melengkapi formulasi kebijakan dan arah pembangunan demokrasi yang berkualitas, pembangunan yang mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan serta makin mendekatkan pada sasarannya.
“Yakni kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi, UUD 1945,” tegas Netty.
Anggota legislatif dari Dapil Jawa Barat VIII tersebut juga berharap agar banyak perempuan yang menemukan jalan suksesnya melalui keterlibatan politik, baik di legislatif, maupun di lembaga penyelenggara Pemilu.
“Dalam proses pemilihan anggota KPU dan Bawaslu RI yang tengah berlangsung di DPR RI, diharapkan setidaknya 30 persen perempuan terpilih. Bukan hanya di pusat, tetapi juga diikuti di lembaga penyelenggara pemilu tingkat provinsi dan kota-kabupaten,” pungkasnya.(AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)