RUANGPOLITIK.COM — Respon tidak perlu ditakuti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait pengepungan warga Desa Wadas oleh aparat hukum dengan senjata lengkap patut disayangkan.
Pengamat Komunikasi dan Politik, Jamiluddin Ritongga mengatakan, sebagai gubernur, Ganjar seharusnya tidak membiarkan warganya dikepung aparat hukum dengan senjata lengkap.
Sebab, warga Desa Wadas bukan rakyat yang melakukan tindak pidana yang membahayakan keamanan. Warga Desa Wadas hanya mempertahankan hak kepemilikan tanahnya untuk kelangsungan hidup keluarganya.
Baca Juga : Kecam Aksi Aparat Kepolisian Arogan di Wadas, Cak Imin: Tolong Musyawarah
“Warga dalam kondisi seperti itu seharusnya mendapat perlindungan dari pemimpinnya. Sayangnya, Ganjar sebagai gubernur tidak melakulan hal itu,” kata Jamiluddin, kepada RuPol.com, Rabu (09/02/2022).
Lebih lanjut, Jamiluddi menyebut, Ganjar justru tidak melindungi rakyatnya saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Keberpihakan Ganjar kepada rakyat sama sekali tak terlihat.
“Sikap Ganjar tersebut menghapus semua pencitraan dirinya selama ini. Ganjar yang dikesankan sosok yang dekat dan peduli rakyat tak terbukti sama sekali,” ucapnya.
Baca Juga : Pimpinan DPR RI Minta Sikap Aparat Keamanan di Desa Wadas Lebih Humanis
“Masyarakat dipertontonkan sosok Ganjar sebenarnya. Kepemimpinan Ganjar yang lemah justru terlihat menonjol dalam kasus warga Desa Wadas,” tambah Jamiluddi.
Dengan sosok Ganjar seperti itu, diperkirakan akan mengubah persepsi masyarakat terhadapnya. Masyarakat akan menilai Ganjar bukan sosok ideal untuk memimpin Indonesia.
“Jadi, kasus warga Desa Wadas berpeluang besar menggerus elektabilitas Ganjar. Partai politik, termasuk PDIP, juga akan berpikir panjang untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2014,” ungkapnya.
“Puan Maharani tampaknya diuntungkan dengan adanya kasus tersebut. PDIP tampaknya akan semakin mantap untuk mengusungnya pada Pilpres 2024,” tutupnya. (AFI)