RUANGPOLITIK.COM – Aktifis kepemudaan Sumatera Selatan, Harda Belly meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan teguran kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terkait lawatannya ke Lampung dan Sumatera Selatan pada akhir minggu kemarin.
Dalam lawatan selama dua hari tersebut, Ganjar diduga menggunakannya sebagai ajang konsolidasi dalam menghadapi pilpres, bahkan Ganjar sengaja hadir pada acara pernikahan warga, padahal tidak diundang sebagai tamu.
“Kalau tidak ditegur akan banyak Kepala Daerah nanti yang meniru, yang meninggalkan tugasnya sebagai kepala daerah. Kedatangan Pak Ganjar itu bukan kebetulan. Sudah direncanakan kayaknya. Kan kita mau Pilpres dan pak Ganjar ingin jadi Capres,” ujar Harda melalui keterangan tertulisnya yang dirilis RuPol dari RMol, Selasa (25/1/2022).
Setelah berkeliling di Propinsi Lampung, Ganjar kemudian melanjutkan ke Propinsi Sumatera Selatan. Disini Ganjar dijadwalkan meninjau KKN Mahasiswa Universitas Gajah Mada, namun Ganjar juga menyempatkan hadir pada resepsi pernikahan warga, yang sebelumnya tidak ada pada jadwal kunjungannya.
“Kan tidak hanya datang ke resepsi itu. Pak Ganjar juga menemui aktivis pemuda yang tergabung di Cipayung Plus Sumsel. Ini untuk apa kalau bukan konsolidasi terkait Pilpres,” lanjut Harda.
Baca juga:
Ganjar Safari di Lampung 2 Hari. Panaskan Mesin Politik?
Ganjar Pranowo Tancap Gas. Siap Tinggalkan PDIP?
Menurut Harda, tidak seharusnya Ganjar melakukan kunjungan ke daerah lain, sementara masih banyak tugas-tugas di Jawa Tengah yang harus diselesaikan. Apalagi dalam kunjungan tersebut ada agenda yang diduga terkait dengan pemilihan presiden, yang nyata-nyata masih dua tahun lagi.
“Blusukan itu tidak salah. Tapi harus di daerahnya, bukan ke daerah lain, yang bukan rakyatnya sendiri,” pungkasnya.
Sebelumnya lawatan Ganjar ke Lampung dan Sumatera Selatan itu, juga ditanggapi oleh Pengamat Politik Ujang Komaruddin, sebagai pertanda Ganjar sudah siap untuk maju sebagai calon presiden, walaupun tanpa didukung oleh PDIP, mengingat pada saat bersamaan Puan Maharani berkunjung ke Jawa Tengah.
“Ganjar paham dan tahu, PDIP tidak akan mengusung dan mendukungnya. Makanya dia ambil jalan yang berbeda dengan Puan dan PDIP. Dia lebih memilih ke Lampung, dan tidak menemani Puan di Jawa Tengah,” ujar Ujang kepada RuPol, Sabtu (22/1/2022). (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)
Sebagian dari artikel ini sudah tayang di: https://politik.rmol.id/read/2022/01/25/520871/blusukan-di-sumsel-mendagri-diminta-ingatkan-ganjar-pranowo