RUANGPOLITIK.COM – Pengamat Politik Ujang Komarudin meyakini posisi Muhaimin Iskandar masih aman di PKB, mengingat Ketua Umum PKB itu memiliki andil atas kemenangan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketum PBNU.
Namun Ujang tetap meminta Muhaimin untuk menjalin komunikasi dengan Gus Yahya, mengingat segala sesuatunya bisa terjadi dalam politik.
Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu menyebutkan, bahwa Muhaimin mengarahkan pendukungnya untuk mendukung Gus Yahya.
“Saya dengar Cak Imin dan pendukungnya, di malam pemilihan itu bergeser mendukung Gus Yahya. Artinya Cak Imin punya andil dalam pemenangan Gus Yahya,” ujarnya kepada RUANGPOLITIK.COM, Selasa (4/1/20210.
Tapi Ujang juga mengatakan, dalam politik semua hal bisa terjadi, sehingga dia menyarankan Cak Imin untuk menjalin komunikasi dengan Gus Yahya.
“Baik-baik lah dengan Gus Yahya dan pengurus PBNU yang baru nanti. Artinya menjalin komunikasi yang setara dan seimbang antara kedua belah pihak. Agar saling menghormati satu sama lain,” katanya.
Baca juga:
Komitmen Gus Yahya, Ancaman Bagi Cak Imin
Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menilai, NU tidak akan sepenuhnya menarik diri dari PKB. Sebab, antara PBNU dengan PKB sudah terjalin komunikasi yang baik dan saling menguntungkan satu dengan lainnya.
“PKB itu lahir dari rahim NU. Suka tak suka, senang tak senang, PKB akan terus membutuhkan NU. Jika NU tarik dukungan ke PKB, maka PKB akan kehilangan “ruh”nya, dan bisa kehilangan massa dari kalangan Nahdliyin,” pungkas Ujang.
“Saya tidak terlalu yakin, jika NU 100 persen akan cabut dari PKB. Akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain,” tambahnya.
Mengenai adanya nama-nama lain yang ikut berperan besar dalam kemenangan Gus Yahya, Ujang menyebutkan itu adalah hal yang biasa.
“Mungkin di sana di grup tim sukses Gus Yahya ada Nusron Wahid yang merupakan politisi Golkar. Saya yakin Nu tidak akan kemana-mana. Tapi ada dimana-mana,” pungkasnya. (AFI)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)