RUANGPOLITIK.COM – Menyikapi tingginya presidential threshold (PT) pada Pemilu 2024 nanti, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak PPP dan PAN untuk bergabung membangun koalisi.
“Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah,” ujar Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid di Komplek Parlemen, Senayan (Kamis (16/12/2021).
Selain mengajak PPP dan PAN, Jazilul juga membuka pintu bagi PKS.
“Ya bisa juga dengan PKS. Itu sudah sangat luar biasa. Koalisi dibangun sejak awal. PKB siap untuk memimpin,” tegasnya.
Dengan berkumpulnya tiga atau empat partai tersebut, maka PT 20% sudah tercapai, tinggal bersama-sama untuk menentukan siapa calon yang akan diusung.
“Sebenarnya dengan PPP dan PAN. Kita sudah bisa mengusung, kalau tambah PKS, akan lebih kuat dan sudah siap menang. Mengenai siapa yang akan diusung, nanti bicarakan bersama-sama,” ujar Gus Jazil begitu dia biasa disapa.
Baca juga:
Muhaimin Tegaskan PKB Tidak Memihak di Muktamar NU
PAN Diusulkan Keluar Lagi dari Koalisi Jokowi
Saat ditanya mengenai tingginya ambang batas pencalonan presiden yang membutuhkan 20% kursi parlemen atau 25% suara sah, Gus Jazil menyebutkan idealnya memang harus diturunkan.
“Untuk tidak terjadi lagi polarisasi yang tajam, memang seharusnya diturunkan. Mungkin 10 atau 5 persen saja,” jawabnya.
Dan jika memang bisa diturunkan, maka PKB akan lebih leluasa juga untuk membangun koalisi, karena bisa dengan hanya dua partai saja.
“jadi nanti ada empat calon, sehingga lebih banyak pilihan dan lebih cair. Cuma kalau nanti terjadi dua putaran, akan menambah biaya. Itu saja,” pungkasnya.
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)