RUANGPOLITIK.COM — Eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menanggapi soal Dewan Pengawas KPK atau Dewas KPK pernah menghukum ringan seorang pegawai pria yang selingkuh dengan beberapa pegawai perempuan KPK.
Sebelumnya, Novel juga pernah mengungkapkan soal adanya pelecehan terhadap istri tahanan di rumah tahanan (Rutan) KPK. Berikut pernyataan Novel Baswedan yang dihimpun Tempo.
Dilansir Tempo, Ahad, 25 Juni 2023, Novel menduga Ketua KPK Firli Bahuri Cs dan Dewas KPK ingin merusak lembaga antirasuah itu dengan sanksi ringan pelanggaran etik anggota. Pasalnya, kata Novel, Dewas hanya menghukum ringan kasus perselingkuhan antarpegawai dengan hukuman minta maaf.
“Dewas dan Pimpinan KPK ini belajar hukum di mana ya? Nggak paham soal etik?” tulis Novel dalam unggahan Instagram, Ahad, 25 Juni 2023.
Unggahan Novel ini merupakan tanggapan atas putusan Dewas KPK yang menjatuhkan sanksi sedang berupa permintaan maaf terhadap pegawai Rutan KPK berinisial M. Adapun M terbukti melakukan pelecehan terhadap istri seorang tahanan Rutan KPK.
Novel mengatakan skandal perselingkuhan yang dia unggah di media sosialnya itu terjadi pada tahun lalu. Ia mengatakan pegawai tersebut adalah seorang jaksa yang dekat dengan salah seorang pimpinan. Pegawai tersebut, kata Novel, merayu banyak perempuan dan berhubungan dengan beberapa perempuan bersuami.
Novel mengungkapkan pada akhirnya pegawai tersebut mundur dari KPK. Namun yang lainnya masih tetap bekerja di KPK.
Pada tahun lalu, Dewas KPK diketahui telah menjatuhkan sanksi etik terhadap dua pegawai berinisial SK dan DW. Keduanya dinilai terbukti terlibat perselingkuhan.
Putusan itu dijatuhkan pada 7 Maret 2022 oleh Ketua Majelis Tumpak Hatorangan Panggabean, serta oleh Indriyanto Seno Adji dan Syamsuddin Haris selaku anggota.
Putusan dibacakan pada 10 Maret 2022 dengan dihadiri para terperiksa.
Anggota Dewas KPK, Albertina Ho, membenarkan adanya sanksi etik terhadap kedua pegawai tersebut. “Itu benar,” kata Albertina saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 5 April 2022.
Diketahui, SK merupakan staf informasi dan data, sedangkan DW adalah seorang jaksa. Pengusutan terkait pelanggaran etik tersebut bermula dari adanya aduan dari suami sah SK. Dia melaporkan istrinya dan DW atas pelanggaran perselingkuhan atau perzinahan.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)