RUANGPOLITIK.COM-Jika melihat matahari terbit atau terbenam, maka warna yang terpancar adalah kuning dan oranye. Karena itu lah kita meyakini bahwa warna matahari adalah kuning. Bahkan setiap mewarnai matahari maka warna kuning lah yang kita pilih. Namun, sebenarnya kuning atau oranye bukanlah warna asli matahari.
Apa sebenarnya warna matahari?
Dilansir dari laman IFL Science, ketika diamati dari luar angkasa dan tidak terpengaruh oleh atmosfer bumi, matahari sebenarnya memiliki warna putih.
Warna tersebut muncul karena cahaya yang dipancarkan dan cara kerja mata kita. Pada dasarnya, matahari memancarkan cahaya ke seluruh rentang panjang gelombang spektrum dari radio hingga sinar gamma.
Matahari akan memancarkan lebih banyak cahaya berdasarkan suhunya. Terdapat banyak cahaya yang dipancarkan matahari, yakni hijau, kuning, biru, jingga, dan merah. Lalu, kumpulan warna tersebut akan terlihat seperti warna putih.
Setiap warna tersebut memiliki gelombang yang berbeda, gelombang panjang dimiliki warna merah, oranye dan kuning. Sementara untuk hijau, biru, dan ungu memiliki gelombang yang pendek.
Mengapa saat matahari terbit dan terbenam warnanya terlihat kuning dan oranye?
Saat mata manusia melihat warna matahari dari permukaan bumi, warnanya akan terlihat kuning atau oranye. Hal itu terjadi karena adanya atmosfer bumi.
Atmosfer bumi akan menghamburkan cahaya matahari yang terpancar. Untuk cahaya dengan gelombang pendek seperti hijau, biru, dan ungu akan mudah terhamburkan oleh atmosfer.
Hal itu bisa dilihat saat matahari sedang terik di siang hari dan berada di atas kepala kita, matahari memancarkan cahaya dengan gelombang pendek, sehingga kita akan melihatnya dengan warna putih.
Sedangkan cahaya dengan gelombang panjang seperti merah, oranye, dan kuning tidak mudah terhamburkan, oleh karena itu mata kita melihat matahari dengan warna-warna tersebut saat terbit dan terbenam.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)