Kasus dugaan penipuan ‘si kembar’, Rihana dan Rihani tengah ramai diperbincangkan, menyusul munculnya banyak korban yang membuat aduan di media sosial. Bahkan kumpulan korban baik dari sisi buyer maupun reseller terpantau membuat sebuah akun di Instagram dengan nama @kasusiphonesikembar.
Akun tersebut kini sudah diikuti oleh 1.744 orang, yang di antaranya merupakan korban penipuan itu sendiri. Mereka tampak mengunggah wajah terduga pelaku penipuan yang kabarnya telah menipu lebih dari Rp35 miliar.
“Temen-temen perkenalkan mba yg di foto ini adalah Rihana (ga perlu pakai inisial lah ya). Dia sudah menggelapkan uang reseller dan buyernya, dengan total kerugian mencapai 35M. Saat ini para reseller dan buyer sudah mengambil tindakan dengan membuat laporan polisi, baik itu di Polres atau di Polda. Tapiiiiii.. (monggo dijawab sendiri),” katanya.
Sementara menurut Wakil Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, saat ini kasus dugaan penipuan ‘si kembar’ sudah masuk ke tahap penyidikan.
“Iya sudah di tahap penyidikan,” katanya, Selasa, 6 Juni 2023.
Meski sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan, Rohana dan Rohani dilaporkan mangkir dan
“Sudah tahap sidik (tapi) dua kali panggilan saksi terlapor tidak memenuhi panggilan,” tuturnya.
Polisi selanjutnya melakukan pengejaran lantaran yang bersangkutan dikabarkan kabur ke Surabaya.
Kronologi Kejadian
Kasus dugaan penipuan ini viral usai salah satu akun Twitter @mazzini_gsp mengunggah sebuah thread berisi kumpulan aduan korban si kembar.
“Kasus penipuan pre-order iPhone yang dilakukan 2 saudari kembar Rihana dan Rihani dengan total kerugian korban mencapai Rp35 Miliar. Jumlah kerugian tiap korban bervariasi dari ratusan juta sampai miliar,” katanya.
“Boleh dibantu up ya gaes, kasian korbannya, kasus sudah bergulir sejak 2021 tapi para terduga pelaku ini mengancam balik para korban yang meminta refund dengan ancaman UU ITE,” ucap dia.
Berdasarkan keterangan salah satu korban, pada November 2021 lalu, dia melihat promo menggiurkan iPhone murah di Instagram. Setelah 2 bulan menimbang-nimbang, akhirnya dia pun memesan iPhone 13 Pro Max.
“Saya ingat sekali di awal percakapan saya tanya kurang lebih seperti ini ‘ini aman kan?’ and she said yes, ya udah dong lanjut, karena saya males ribet, saya langsung transaksi aja,” katanya.
Dia juga menerangkan bahwa PO iPhone murah tersebut memiliki estimasi 8-9 minggu sehingga dalam rentang waktu tersebut korban tak menaruh curiga.
“Jadi saya anteng aja nungguin, ga pernah mikirin lagi tuh,” kata korban.
Akan tetapi, di akhir bulan Februari 2022, korban melihat ada kendala keterlambatan sehingga dia pun mencoba mengonfirmasi langsung ke penjual. Kendala itu berlangsung sampai Juni 2022 sehingga kejanggalan demi kejanggalan mulai terlihat.
“Sampai Juni 2022 ini saya mulai aneh, seller saya kok ga balas-balas chat saya, ngamuk dong saya. Di situ saya mulai cari tahu ke sana ke mari, saya samperin orang-orang yang punya informasi ini soal hal ini, saya bahkan sudah sampai ke depan rumah seller saya (tapi ga ketemu) dan yes, ada masalah dengan PO iPhone nya,” ujarnya.
Sampai akhirnya pada 28 Juni 2022, dia mendengar kasus serupa dialami sejumlah pihak dan akhirnya korban pun menyadari telah masuk ke jebakan si kembar.
Dia sempat heran mengapa para korban tidak segera melapor ke pihak berwajib, tetapi kebingungannya terjawab setelah mengetahui bahwa beberapa dari mereka diduga diancam oleh pelaku penipuan PO iPhone tersebut.
“Emosi karena kenapa si pada diem aja (yang akhirnya saya tahu kenapa pada diem aja, karena diancam ga di refund kalau ramai, diancam dengan UU ITE),” ucapnya.
Saat ini si kembar tak ada di kediamannya dan dilaporkan kabur ke Surabaya.
“Posisi terakhir di cek pos oleh pihak Kepolisian berada di SURABAYA. Dia sendiri menyatakan bahwa saat ini ia bekerja. Jadi dihimbau untuk warga SURABAYA, agar berhati-hati kalau bertemu dengan orang ini, karena dikhawatirkan ia sedang mencari KORBAN BARU. Karena domisili sebelumnya berada di CIPUTAT, tepatnya dia sempat mengontrak di GREENWOOD TOWNHOUSE 2. Ckckck.. keren kan ngontrak di townhouse,” ucap para korban melalui akun @kasusiphonesikembar.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)