Juru bicara atau Jubir TPNPB Sebby Sambom mengklaim selalu menerima informasi operasi TNI Polri di Papua
RUANGPOLITIK.COM —Jumlah prajurit TNI yang gugur dalam operasi memberangus Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua terus bertambah.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim informasi rahasia tentang operasi TNI di Papua selalu bocor ke KKB. Lantas, siapa pembocor informasi operasi rahasia itu?
Seperti diketahui, TPNPB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat merupakan sayap militer Organisasi Separatisme Papua Merdeka. TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973
Juru bicara atau Jubir TPNPB Sebby Sambom mengklaim selalu menerima informasi operasi TNI Polri di Papua.
mengungkapkan jika pihaknya selalu menerima informasi YNI Polri tentang operasi di Papua. Bahkan, dia mengaku informasi soal rencana operasi tersebut rutin mereka terima selama enam tahun terakhir.
“Selama enam tahun ini kami selalu menerima informasi serta laporan tentang operasi TNI Polri di Papua,” jelas Sebby.
Apa yang TPNPB lakukan dengan informasi yang bocor soal rencana operasi TNI Polri? Sebby mengaku setelah mereka mendapatkan informasi TNI Polri yang bocor ke pihak KKB Papua, dirinya langsung mengkonfirmasi kebenaran pada pasukan di lapangan.
“Setelah kami menerima konfirmasi dan pasukan dilapangan membenarkan informasi tersebut kami selalu memplubikasikannya,” terang Sebby dalam video yang diungah di akun youtube @Mambruk Channel.
Darimana KKB atau TPNPB mendapat bocoran informasi operasi TNI Polri di Papua? Sebby tidak mengungkap sumber bocornya informasi ke KKB tentang rencana operasi TNI Polri di Papua.
Selain itu Sebby juga menjelaskan bahwa dirinya akan selalu mengumumkan setiap laporan yang diterima dan pihaknya serius dalam menangani permasalahan itu.
Dalam video tersebut, Sebby juga menjelaskan bahwa anggota TNI yang tewas dalam penyerangan 15 April 2023 sebanyak 9 orang. Dia juga mempertanyakan kenapa Panglima TNI tidak mau mengakui hal tersebut.
Sedangkan dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens masih terus diupayakan oleh pihak TNI.
Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono selaku Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI mengklaim jika saat ini kondisi KKB atau TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) sudah terjepit.
Bahkan menurut Laksda Julius, pihak TNI tidak lagi percaya dengan KKB akibat dampak penyerangan terhadap TNI beberapa waktu lalu.
Laksda Julius juga menyampaikan jika saat ini sudah ada beberapa anggota KKB yang tewas saat baku tembak di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, dengan pihak TNI.
“Indikasi KKB mulai terjepit terlihat saat proses evakuasi Pratu F dari jurang 140 meter tidak ada potensei serangan,” papar Laksda Julius.
“Tim tidak bisa mengevakuasi yang kedalaman jurang 140 jika situasi tidak aman. Jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar-kacir,” terang Laksda Julius.
Gugurnya Pratu F menambah deretan personil TNI yang gugur dari 36 persenonil yang diserang oleh KKB beberapa waktu lalu.
Akan tetapi menurut pihak TNI, prajurit bernama Pratu F gugur bukan karena tembakan, namun akibat terjatuh ke jurang dengan kedalaman 140 meter.
“Pratu F terpaksa menyelamatkan diri dengan melompat ke jurang dari tebing ketinggian 140 meter karena dalam posisi terdesak dikepung Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua,” terang Laksda Julius.
“Karena mencoba untuk escape dari serangan. Melompat ke tebing, tidak tertembak. Dia lompat lalu jatuh ke tebing 140 meter,” katanya kepada wartawan, Minggu, 23 April 2023.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)