Terkait pasangan capres-cawapres yang akan didukung PBB, kata Yusril, tergantung kesepakatan dengan partai lainnya yang akan membentuk koalisi.
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan partainya terbuka untuk bergabung dengan koalisi besar yang sedang digagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKRI) bentukan Gerindra-PKB.
Saat ini, kata Yusril, PBB sedang melakukan penjajakan dengan hampir semua partai politik untuk membangun koalisi di Pilpres 2024.
“Tentang koalisi, PBB sedang melakukan penjajakan dan diskusi dengan hampir semua partai. PBB prinsipnya terbuka dan bisa bekerja sama dengan koalisi mana pun, termasuk koalisi besar bentukan KIB dan KKIR,” ujar Yusril kepada awak media, kemarin.
Terkait pasangan capres-cawapres yang akan didukung PBB, kata Yusril, tergantung kesepakatan dengan partai lainnya yang akan membentuk koalisi. Namun, Yusril mengaku dirinya tidak menutup kemungkinan maju sebagai cawapres dari koalisi yang sudah memenuhi presidential threshold 20 persen.
“Tidak tertutup kemungkinan saya maju sebagai cawapres misalnya dalam koalisi yang didukung bersama dan memenuhi threshold 20 persen,” ungkap dia.
Potensi Yusril maju sebagai cawapres 2024 ada, bahkan sempat didukung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dari segi kapasitas akademik dan intelektual, Yusril memiliki dua gelar doktor dan saat ini menjadi guru besar hukum tata negara yang sangat diperlukan untuk membenahi sistem bernegara di Indonesia.
Selain itu, Yusril sudah cukup lama malang melintang dalam dunia politik dan pemerintahan. Yusril merupakan sosok yang diperlukan oleh semua Presiden RI sejak era Soeharto sampai Jokowi.
Yusril juga mengaku siap memperkuat dan meningkatkan elektabilitas capres mana pun. Hal ini lantaran Yusril adalah tokoh politikus Islam modern, akademisi dan intelektual, tokoh luar Jawa dan boleh dikatakan politikus Islam yang dapat diterima semua pihak.
Hal ini tidak terlepas dari pemikiran Yusril yang jernih dan solutif, moderat dan akomodatif terhadap kemajemukan bangsa.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)