RUANGPOLITIK.COM – Wacana Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet semakin mengencang setelah Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Johan Budi mengaku telah bertemu langsung dengan presiden dan memberikan masukan tentang kabinet.
Menurut mantan juru bicara KPK itu, pertemuan empat mata dengan presiden itu, antara lain membicarakan beberapa pos menteri yang, belum efektif dan maksimal dalam bekerja.
“Saya sebenarnya ketemu Pak Jokowi, seperti yang sudah saya sampaikan kan silaturahmi dan saya yang memberi masukan terhadap kinerja kabinet-kabinet atau menteri Pak Jokowi,” ujar Johan Budi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (06/12/2021).
Namun Johan Budi tidak menjelaskan kapan akan dilakukan reshuffle, ataupun pos-pos menteri yang menjadi pembahasannya dengan presiden.
Baca juga:
Isu Reshuffle Berhembus. Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto Masuk, Siapa Keluar?
Calon Ketua Umum PBNU Akan Berebut 548 Suara Melalui Voting
PPKM Level 3 Batal Diterapkan Pada Liburan Natal Dan Tahun Baru
Agung Nugroho, Dari Lintasan Balap Melaju Ke Panggung Politik
Namun kuat dugaan dalam reshuffle kali ini, posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian termasuk yang akan mengalami pergeseren. Walaupun Tito tidak akan dicopot, karena dikenal sebagai orang dekat Presiden Jokowi, namun posisi Tito di Kemendagri menjadi incaran partai penguasa PDIP.
Seperti disampaikan Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, posisi Tito Karnavian sebagai Mendagri saat ini sedang terancam, karena akan ditukar posisi dengan kader PDIP menjelang Pemilu 2024.
“Peluang PDIP untuk mengambil alih posisi Mendagri sangat besar sekali, apalagi hal tersebut muncul pada saat momentumnya pas, yakni pada saat adanya rencana pemunduran jadwal Pilkada. Sehingga berimbas kepada mesti diangkatnya Plt Kepala Daerah, tidak hanya di tingkatan Provinsi tapi juga di Kabupaten Kota,” ujar Saiful.
Risma dan Tjahjo Kumolo Calon Kuat
Untuk memenuhi kepentingannya di Pemilu 2024 mendatang, bukan tidak mungkin posisi Tito akan diganti dengan kader-kader PDIP seperti Risma maupun Tjahjo Kumolo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (Menpan RB).
“Paling rasional adalah Risma, karena saya kira kurang pas Risma mengurus hal-hal yang berhubungan sosial kemasyarakatan. Bisa jadi yang bersangkutan kurang enjoy dan terlalu jenuh mengurusi hal yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan, sehingga sangat pas apabila jabatan tersebut dirotasi atau dibarter dengan posisi Tito saat ini. Tito diposisikan sebagai Mensos dan Risma sebagai Mendagri,” terang Saiful.
Hal ini juga diperkuat oleh informasi dari sumber internal PDIP, yang menyatakan memang akan ada pergeseran pada posisi menteri dari PDIP.
“Iya, PDIP sudah dikasih tau. Tapi tidak dicopot, cuma terjadi pergeseran pos (menteri) dari PDIP,” ujar sumber yang belum mau dituliskan namanya.
Namun sumber itu juga mengatakan reshuffle mungkin dalam waktu dekat, tapi tidak besok (Rabu 8 Desember) seperti yang diperkirakan banyak pihak akhir-akhir ini.
Editor: Bejo Sumaryono
(RuPol)