Ayah berkebun di saat-saat hari libur, tapi kadang juga di sore hari sepulang kantor. Kalau pagi sebelum kantor, pernah juga tapi tidak begitu sering
RUANGPOLITIK.COM – Sinar hangat Sang Mentari mulai menyentuh kulit, seiring dengan membanjir bulir-bulir bening keringat di sekujur tubuh seorang laki-laki parobaya berbadan tinggi tegap. Berjalan pelan menyibak daun-daun, sambil memperhatikan berbagai macam sayuran yang sudah layak dipetik.
Hari itu, Minggu (12/03/2023) bagi sebagian orang merupakan hari libur dari banyak aktifitas, tapi tidak bagi laki-laki itu. Pada Hari Minggu ini, dirinya berkeliling di lahan perkebunan yang tidak begitu luas, namun dipenuhi dengan berbagai macam tanaman.
“Lebih banyak sayuran, kacang panjang, terong dan ada juga yang lain. Kebun ini sudah berkali-kali panen dan hasilnya lumayan buat penambah penghasilan. Tapi tujuan Ayah bukan hanya itu, lebih ke memotivasi masyarakat lain supaya memanfaatkan lahan-lahan kosong, menjadi lebih produktif,” ujar sosok yang menyebut dirinya ‘Ayah’ ini.
Ayah, itulah panggilan sapaan terhadap laki-laki yang hampir dikenali oleh masyarakat di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota ini. Bagaimana tidak, Kompol Russirwan atau Ayah itu, merupakan seorang anggota Polri aktif yang saat ini menjabat sebagai Wakapolres Kota Payakumbuh.
“Ayah berkebun di saat-saat hari libur, tapi kadang juga di sore hari sepulang kantor. Kalau pagi sebelum kantor, pernah juga tapi tidak begitu sering,” lanjutnya.
Kompol Russirwan menjelaskan, aktifitas berkebun dan bertani itu juga membuat badan sehat dan bisa menjadi pikiran tenang. Kesejukan lahan perkebunan, menjadi liburan yang mahal di tengah-tengah kesibukannya menjaga ketertiban dan mengayomi masyarakat sebagai anggota kepolisian.
“Dulu di sekitar kampung sini banyak lahan-lahan yang kosong, sehingga Ayah terpikir untuk memanfaatkannya. Ayah sering diskusi dengan masyarakat dan mendorong untuk memanfaatkan lahan-lahan itu agar lebih produktif, tapi memang masyarakat butuh contoh langsung. Akhirnya Ayah sendiri yang terjun jadi petani. Hehe…” ceritanya sambil terus memetik Kacang Panjang, nantinya akan dijual kepada pedagang sayur di Pasar Ibuh Payakumbuh.
Lanjut Ayah, dengan adanya contoh langsung tersebut, masyarakat akhirnya juga ikut memanfaatkan lahan-lahan kosong di tengah-tengah pemukiman mereka. Aktifitas yang menambah penghasilan ini, menjadi pelecut bagi masyarakat, apalagi saat ini sudah bisa menghasilkan panen 5-7 ton dalam satu kali panen secara tumpang sari.
Hasil panen itu selain dijual di pasar-pasar sekitar Payakumbuh, juga sudah dikirim ke luar propinsi seperti Propinsi Riau dan Jambi.
“Secara tidak langsung, dengan adanya tambahan pemasukan bagi masyarakat tentu tindak pidana pencurian akan berkurang. Begitu juga dengan tingkat peredaran narkoba, para anak muda yang turun ke kebun tidak lagi sempat terjerumus ke narkoba itu. Jadi dengan ini, kita juga membantu mewujudkan ketahanan pangan,” imbuhnya.
Dengan aktifitas inspiratif yang dilakoninya tersebut, Kompol Russirwan telah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah daerah, baik di tingkat Kota dan Kabupaten, juga dari Propinsi Sumatera Barat.
Secara pribadi, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolby juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kompol Russirwan, dan berharap masyarakat bisa menjadikan aktifitasnya sebagai inspirasi untun terus memanfaatkan lahan-lahan kosong dan lahan tidur. (ASY)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)