Saya masih akan fokus pada tugas yang diberikan oleh Nahdlatul Ulama sebagai ketua pelaksana harlah yang berlangsung di kota Solo
RUANGPOLITIK.COM — Salah satu tokoh dari Nahdlatul Ulama, Yenny Wahid masuk ke dalam salah satu kandidat cawapres yang bisa disandingkan dengan calon presiden usungan Partai NasDem, Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, pemilik nama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh Wahid itu mengatakan urusan nama calon presiden dan calon wakil presiden merupakan urusan internal Partai NasDem. Ia juga menyatakan dirinya masih fokus pada Nahdatul Ulama.
“Saya masih akan fokus pada tugas yang diberikan oleh Nahdlatul Ulama sebagai ketua pelaksana harlah yang berlangsung di kota Solo,” kata Yenny, Minggu 15 Januari 2022.
Yenny mengaku senang karena selain Anies, ia juga masuk dalam kandidat cawapres Ganjar Pranowo. “Duh enak lagi, kemarin Pak Ganjar, sekarang Pak Anies, ya masyaallah,” kata
Kemudian ia mengatakan untuk menggaet dirinya sebagai cawapres dari sisi NU itu mekanismenya sudah jelas, yakni dengan salat istikharah dan pendapat kyai.
“Mekanisme itu selalu saya terapkan jadi secara rasional. Tentu akan saya olah, tetapi secara suara langit kira-kira begitu ya secara dalil naqli dan aqli. Jadi nanti ada sembilan kiai yang saya tanya dulu dan gongnya ibu saya pastinya. Siapa yang direstui beliau kita harus dukung siapa begitu,” kata dia.
Sebelumnya, politikus NasDem Effendy Choiri alias Gus Choi mengatakan ada sejumlah nama dari NU yang bisa menjadi calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.
Adapun nama-nama yang dimaksud yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, hingga Yenny Wahid.
“Kalau obrolan-obrolan di pengurus NasDem, level-level bawah, level menengah, sampai level atas ya intinya, antara lain ya dari lingkungan NU. Nah kader-kader NU itu ya, yang masih netral belum berpolitik praktis,” ujar Gus Choi.
Gus Choi menilai, tokoh-tokoh NU belum masuk ke dalam ranah politik praktis, karena bukan merupakan kader partai.
Menurut dia, nama-nama tersebut tak seperti Abdul Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sudah digandeng berkoalisi dengan Partai Gerindra.
“Belum (diusulkan ke Anies), tapi nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU,” ujar Gus Choi.
Berbeda dengan Gus Choi, Ketua Bappilu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Isyana Bagoes Oka, menyebut munculnya nama Yenny Wahid dalam bursa cawapres pendamping Anies Baswedan, sepenuhnya menjadi hak Partai NasDem.
Dia mengaku tidak heran dengan munculnya nama Yenny Wahid sebagai cawapres Anies Baswedan karena selain track recordnya bagus, Yenny Wahid juga putri dari Abdurrahman Wahid (Gusdur). (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)