RUANGPOLITIK.COM — Partai Demokrat meminta supaya Presiden Jokowi berhenti untuk memberikan endorsement (dukungan) terhadap capres tertentu.
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai jika sikap itu terus ditunjukan Jokowi maka akan berpotensi minciderai demokrasi Indonesia. Menurut dia, sikap Jokowi itu juga tidak etis.
“Biarkan proses politik berjalan secara alamiah agar Pak Jokowi memiliki legacy demokrasi yang baik yang selama ini tercatat mengalami kemunduran,” katanya, dalam keterangannya, Minggu (4/12/2022).
Kamhar mengingatkan supaya Jokowi belajar dari SBY untuk menjadi negarawan yang dipenghujung jabatannya bisa memastikan demokrasi Indonesia terjaga.
Pada masa itu kata dia pemilu berlangsung dengan demokratis. Hal itu terlihat dari tidak adanya pengkondisian pembentukan koalisi, pasangan capres dan cawapres maupun hasil pemilu.
Menurut dia hal ini perlu dilakukan agar Jokowi bisa husnul khotimah dan tak mengidap post power sindrom setelah tak lagi berkuasa nanti.
“Supaya Pak Jokowi bisa husnul khotimah dan tak mengidap post power sindrom,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi sering melemparkan kode dukungan capres potensial pada Pemilu 2024. Kode dukungan itu sempat ditunjukan dalam acara HUT Perindo dan acara Relawan di GBK.
Nama-nama yang didukung Jokowi itu adalah Prabowo Subianto hingga Airlangga Hartarto.
Terakhir, Jokowi juga menggambarkan bahwa pemimpin yang pro rakyat adalah sosok yang memiliki kerutan di wajah dan berambut putih. (FSL)
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)