RUANGPOLITIK.COM — Sosok Anies Baswedan, politisi yang dikenal religius, humble dan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta belum mampu memberikan dampak signifikan kepada elektabilitas Partai Nasional Demokrat (NasDem), terutama di wilayah Indonesia bagian timur.
Hal ini tentunya menjadi tugas besar partai besutan Surya Paloh ini agar nama besar sang politisi ini bisa berimbas positif kepada suara partai yang mengusungnya menuju RI satu.
Deni Irvan selaku Direktur Riset SMRC memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan nama “Anies” belum berdampak kepada elektabilitas partai Nasdem.
Pertama basis pemilih Nasdem di wilayah Indonesia Timur didominasi oleh pemilih non muslim. Sejak pencalonan Anies telah terjadi penurunan dukungan sebanyak 6,9 persen. Sementara itu, dukungan justru datang dari basis pemilih Anies yang mengalami kenaikan sebanyak 3,4 persen.
“Faktor lain, adalah nama besar yang dianggap sebagai rival terkuat Anies. Persaingan cukup ketat datang dari massa pemilih Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan sebanyak satu persen dari sebelumnya di angka 2,7 persen,” ujar Deni, Jumat (7/10/2022).
Kandidat capres terkuat lainnya yakni Prabowo Subianto yang mengalami trend penurunan elektabilitas sebanyak 2,3 persen sejak dicalonkannya Anies Baswedan oleh partai Nasdem, sehingga suara ke Prabowo hanya sekitar 1,8 persen. Dimana sebelumnya Anies Baswedan mendapat dukungan penuh dari partai Gerindra untuk menuju kursi Gubernur DKI Jakarta.
“Suara Nasdem di Indonesia Timur dan dari kelompok non muslim mengalami penurunan. Sementara hingga Agustus 2022 belum terlihat ada penguatan dukungan yang signifikan untuk Nasdem dari Indonesia bagian Barat dan kelompok pemilih Muslim,” ucap Deni Irvan secara lugas. (Ivo)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)