RUANGPOLITIK.COM-Robohnya pagar pembatas Jakarta International Stadium saat gelaran pertandingan persahabatan antara Persija Jakarta melawan klub Liga 1 Thailand, Minggu 24 Juli lalu memunculkan kecurigaan dari banyak pihak akan kualitas konstruksi bangunan yang menelan anggaran Rp 4,5 triliun.
Anggaran besar itu menjadi sorotan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie. Ia mengaku heran, anggaran sebanyak itu yang berasal dari duit rakyat justru ambruk saat dipakai pertama kali oleh penonton.
Grace lantas mempertanyakan kinerja pengawasan Anies sebelum bangunan stadion JIS diresmikan. Seharusnya sebagai pemimpin, Anies melakukan sidak sewaktu pengerjaannya dan melakukan evaluasi.
Kenyataannya kata Grace, Anies hanya melakukan pencitraan politik. Fungsi kontrol Anies, TGUPP, maupun Jakpro dipastikan tidak ada.
“Itu duit rakyat lho. Duitnya hasil ngutang ke pemerintah pusat pula. Jumlah dana dari pusat mencapi 80 persen. Malu dong duit hutangan dihambur-hamburkan begitu saja,” kritik Grace Natalie dikutip dari tayangan kanal YouTube Cokro TV, Kamis (28/7/2022).
Berita Terkait:
Sambutan Grand Launching JIS, Anies: Saya Akan Datang Lagi, Tidak Duduk Sebagai Gubernur
Grand Launching JIS Saat Kasus Covid-19 Bertambah, DPRD Wajib Ikut Awasi
Anies Baswedan Shalat Idul Adha di Jakarta Internasional Stadium (JIS)
Pernyataan Terbaru Wagub DKI Jakarta soal Penggunaan JIS untuk Kegiatan Kampanye
Selain mendesak aparat penegak hukum menginvestigasi insiden ambrolnya pagar pembatas tersebut, Grace juga meminta DPRD DKI Jakarta meminta pertanggung jawaban sang gubernur.
“Jangan menyalahkan antusiasme Jakmania dong. Mereka kan supporter bola, wajar kalau semangat,” tukasnya.
Grace menyebut Anies dan Jakpro adalah pihak yang paling bertanggung jawab karena ini berkaitan dengan nyawa orang banyak. Tidak boleh dianggap remeh.
“Tapi seperti yang saya katakan, kita memang tidak boleh berharap banyak pada Anies Baswedan. Selama ini pekerjaan yang dipegang Anies semua berantakan, ancur-ancuran,” ungkap Grace.
“Rumah DP 0 persen nggak tahu kabarnya. Kusut. Sumur resapan bermasalah dan tak efektif. Banjir dan macet jangan ditanya lagi. Sementara masyarakat miskin Jakarta tambah menderita,” sambungnya.
Ia kemudian meminta warga Jakarta untuk bersabar karena musibah ini masih akan berlanjut beberapa bulan ke depan.
“Saya berharap cukup Jakarta yang jadi korban, Indonesia jangan. Nggak kebayang kalau orang model begini memimpin Indonesia,” pungkas Grace. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)