RUANGPOLITIK.COM-Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasannya menunjuk Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria menggantikan Sofyan Djalil.
Salah satunya karena Hadi sebagai mantan Panglima TNI dinilai telah menguasai teritorial.
“Kami juga tau, Pak Hadi kalau ke lapangan kerjanya sangat detail,” kata Jokowi seusai pelantikan di Istana Negara, Rabu, (15/6/2022).
Sebelum dilantik, Jokowi telah memanggil Hadi ke Istana pada Selasa sore, 14 Juni. Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta Hadi sebagai calon menteri untuk menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah dan lahan.
“Harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan. Kedua, urusan sertifikat harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan. Saya yakin Pak Hadi punya kemampuan itu,” tuturnya.
Berita Terkait:
Isu Reshufle Mengapung, Sejumlah Nama Menteri Baru Beredar
Dedi Kurnia: Jika Reshufle, Itu Hanya Sekedar Memberi Jatah PAN
Reshuffle Kabinet, Ujang Komarudin: Perpaduan Akomodasi Politik dan Evaluasi Kinerja Menteri
Terkait Reshuffle, Ini Pejabat-pejabat yang Dipanggil ke Istana
Selain itu, penunjukan Hadi sebagai Menteri Agraria juga tak lepas dari kebutuhan tanah di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. “Termasuk di dalamnya, urusan lahan tanah yang berkaitan dengan IKN,” kata Presiden.
Hadi membenarkan kalau salah satu tugas yang diberikan kepadanya adalah menyelesaikan masalah sertifikat milik rakyat. Saat ini, realisasinya telah mencapai 81 juta dari target 126 juta sertifikat.
“Oleh sebab itu, itu target pertama yang segera akan saya realisasikan,” ujarnya.
Meski demikian, Hadi Tjahjanto mengatakan akan melihat terlebih dahulu masalah yang terjadi di lapangan terkait hal ini.
“Tentunya koordinasi dengan instansi terkait, supaya segera terealisasi untuk sertifikat milik rakyat tersebut,” terangnya. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)