RUANGPOLITIK.COM-Kian menyusutnya suara kelompok Indonesia, yang tak sampai seperempat suara dari total keseluruhan pemilih. Dengan kondisi tersebut, kelompok Islam sangat berat memenangkan jagoannya di Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Pengamat Politik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mendukung wacana penjodohan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPR Puan Maharani.
“Sejauh ini, ceruk kelompok Islami terlalu kecil. Cenderung menyempit dari Pemilu ke Pemilu. Pemilu terakhir, 2019, suara kelompok politik Islam hanya sekitar 25 sampai 30 persen. Nggak cukup untuk mengantar jagoannya menjadi Presiden,” kata Saidiman, dalam keterangannya, Selasa (31/5/2022).
Lebih lanjut, Saidiman menilai, kelompok Islam perlu disokong dengan suara nasional. Menurutnya, kombinasi ini bisa membuat pasangan lain panas dingin.
“Sebetulnya bisa saja terjadi, Anies berpasangan dengan orang nasionalis seperti Puan Maharani. Saya kira, Anies memang membutuhkan tambahan suara dari kalangan nasionalis. Butuh suara kelompok nasionalis,” paparnya.
Berita Terkait:
SMRC: Kebebasan Sipil Indonesia Memburuk
Survey SMRC: Religiusitas Warga Punya Pengaruh Dalam Pilihan Politik
Survey SMRC: Orientasi Pemilih Indonesia Cenderung Ke Nasionalis
SMRC Ungkap Ganjar dan Anies Menguat, Prabowo Melemah, Duet Anies-AHY Potensial
Akan tetapi, wacana tersebut kembali lagi kepada PDI Perjuangan, apakah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputi akan memberikan ruang bagi Anies Baswedan di 2024 mendatang.
“Apakah PDIP mungkin merangkul tokoh Islamis seperti Anies? Menurut saya, ini masih terlalu berat. Bagaimanapun, PDIP adalah partai yang paling nasionalis sejauh ini,” ucap Pengamat Politil UIN Syarif Hidayatullah itu.
Jika hal itu terjadi, Saidiman memprediksi, elit PDIP bakal sibuk sendiri menjelaskan kepada pemilihnya, terkait pencalonan Anies di Pemilu 2024.
“Mengambil calon dari kalangan Islamis yang kental, akan membikin elit PDIP sibuk memberi penjelasan kepada para pendukungnya. Itu pasti tidak mudah, untuk partai dengan ideologi nasionalis yang kuat seperti PDIP,” tutur Saidiman.
Sebelumnya, muncul kelompok yang berupaya mengawinkan Anies-Puan. Misalnya, kelompok yang mengatasnamakan Perhimpunan Masyarakat Wong Cilik (PMWC).
Kelompok yang mirip dengan slogan PDIP itu, menyatakan dukungannya kepada Anies, untuk bersanding dengan Puan. Salah satu alasannya, Anies yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dinilai punya banyak prestasi.
“Pantas pula, kalau Anies didampingi Puan untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang,” jelas Koordinator PMWC, Asep Suwandi, Sabtu (21/05/2022). (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)