JAKARTA, RUPOL – Ketua Dewan Pembina Angkatan Muda Ka’bah (AMK) H.Joko Purwanto sekaligus Ketua DPP hasil Muktamar Makasar mendesak para ulama dari NU, Perti, Muslimin Indonesia dan Syarikat Islam untuk bersuara mengenai keberadaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini, yang sangat dirasakan jauh dari nilai -nilai Islam.
Saat diminta tanggapannya terhadap proses dan hasil Muktamar X PPP di Ancol Jakarta, Sabtu malam yang berakhir mengangkat kembali Mardiono sebagai ketua umum secara aklamasi dan berbuntut ricuh, Joko mengatakan sangat prihatin sekaligus sedih, bahwa partai yang berdirinya diinisiasi para ulama tersebut dalam proses pengambilan keputusan muktamar sangat jauh dari nilai -nilai Islam. Jauh dari kesantunan dan akhlakul karimah.
Joko mengaku saat dulu bergabung dengan PPP karena melihat sosok politisi PPP yang humble, tawadhu, menjunjung adab dalam berpolitik. Itu tercermin dari sikap Pak Hamzah Haz, Suryadharma Ali
Namun ketika di mulai Pasca Suryadharma Ali semuanya luntur.
Pengurus cabang sebagai pemegang hak suara dalam menentukan figur ketua umum berdasarkan berapa besar mahar yang mereka terima, bukan berdasarkan pada kapasitas individu yang bersangkutan.
” Ini sudah menyimpang dari prinsip Islam, ” ujarnya.
Joko Mantan anggota DPR RI Fraksi P3 itu mengajak pada seluruh umat Islam khususnya Ormas Islam yang saat awal Pendirian Partai Persatuan Pembangunan Ber-Fusi sebagai stakeholder PPP Wajib mempertanyakan kembali apa keberadaan PPP saat ini layak dipertahankan atau tidak. Kalau pun layak apakah lambang Ka’bah masih layak dipakai untuk partai yang jelas-jelas menciderai nilai -nilai ke- Islam an.
“Muktamar PPP kali ini jelas jelas mempertontonkan bobrok nya prilaku politisi PPP yang hanya mengaku dirinya Islam, namun tidak di cerminkan dalam Perilaku keHidupan nya ” ujar Joko.