Moment saat Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) Menggelar Jumpa Pers di Balai Wartawan, 26 Agustus 2025.
Payakumbuh–Belum kering rasanya air mata tertumpah, akibat bencana melanda Pertokoan Blok Barat Pasar Payakumbuh. Sekian banyak kesedihan terukir dari sisa sisa abu kebakaran tersebut. Tragedi yang menghanguskan ratusan toko serta kios pada 26 Agustus 2025 lalu, masih melekat dibenak masyarakat Payakumbuh.
Agustus bulan penuh duka bagi para pedagang, namun di Bulan September sebuah perhelatan yang bertajuk “Indonesia Horse Racing CUP II akan digelar di Kota Payakumbuh. Hal ini menjadi sorotan serta tanggapan buat Pemko setempat. Hal ini langsung disampaikan oleh Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3).
“Sungguh di sayangkan, saat suasana masih berlinang air mata, Pemko Payakumbuh mengizinkan sebuah Iven Pacuan. Kuda di Kota Payakumbuh. Seharusnya Pemko setempat fokus dulu terhadap pembangunan relokasi pasar buat para pedagang,.Obat dulu tangis para pedagang. Sebab kami belum lihat keseriusan pemerintah setempat untuk melakukan itu. Jadi kami minta fokus dulu dalam relokasi pasar ini,” ujar H.Isa Murdanil Ketua IP3 Payakumbuh, Kamis Malam (25/9/2025).
H.Isa Murdanil juga menyampaikan bahwa pembuatan relokasi pasar buat para pedagang segera dikebut.
“Kita melihat, pembangunan relokasi pasar Payakumbuh di Jalan Sutan Usman samping RM.Asia Baru terkesan lambat. Seandainya jika pemko menyerahkan pembangunan tersebut, kepada IP3 mungkin tidak terlalu lama membutuhkan waktu,” terang H.Isa Murdanil.
Ketua IP3 tersebut, juga menyinggung soal perhelatan Indonesia’s Horse Racing CUP II. Dimana ia mengatakan kalau dapat Pemko Payakumbuh, mengalihkan kegiatan tersebut.
“Suasana Kota Payakumbuh masih berduka. Banyak saudara saudara kita dalam keterpurukan. Untuk bangkit terlalu sulit bahkan ada yang gulung tikar. Begitupula ekonomi mereka untuk mempertahankan hidup. Jadi kalau bisa diusul agenda Indonesia’s Horse Racing CUP II, Bisa dialihkan ke daerah lain,” ujar H.Isa Murdanil.
Begitupula ia mendapat kabar dari para pedagang, bahwa pada acara pacu kuda nanti, para pedagang tidak diperbolehkan berjualan didalam arena pacuan kuda seperti pacuan kuda sebelumnya.
“Dapat kabar dari pedagang, bahwa dalam kegiatan pacuan kuda Indonesia’s Horse Racing CUP II, para pedagang tidak bisa berjualan seperti biasanya. Tentu ini, hal yang menyedihkan buat pendapatan mereka. Jadi terlalu banyak persoalan yang di hadapi para pedagang pasca kebakaran pasar Payakumbuh pada Agustus lalu,” pungkas H.Isa Murdanil. (BEN PITOPANG)