Payakumbuh— Mencuatnya sebutan Payakumbuh kembali menjadi KOTA BATIAH (Bersih, Aman, Tertib, indah, Asri dan Harmonis) menjadi tanggapan positif bagi masyarakat Payakumbuh. Hal ini selayaknya memang harus diwujudkan oleh pemimpin saat ini. Sebab sebutan KOTA BATIAH sangat bermakna.
Bahkan dikalangan adat Dt.Paduko Tuan dan Dt. Majo Nan Runciang sangat setuju sekali, jika icon KOTA BATIAH Kembali menjadi sebutan untuk Kota Payakumbuh.
“Batiah adalah makanan khas daerah Payakumbuh. Memasak Batiah di lakukan dengan raso Jo pareso.tidak semua orang bisa memasak Batiah tersebut, karna belum tentu punya raso Jo pareso,” ujar Dt. Paduko Tuan, Sabtu (26/4/2025).
Begitupula pemangku adat berharap Payakumbuh kembali menjadi Kota Batiah.
“Jadi kami selaku pemangku adat yang punya Raso Jo Pareso berharap Payakumbuh kembali dengan semboyan kota Batiah kota yang menjunjung ke harmonisan dan keindahan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Dt.Majo Nan Runciang selaku masyarakat Payakumbuh dan salah seorang Niniak Mamak Koto Ompek.
” Saya selaku warga kota Payakumbuh sangat setuju sekali, apabila Payakumbuh kembali dengan sebutan Kota BATIAH. Karena Payakumbuh satu satunya di daerah Sumatera Barat yang mempunyai kuliner Batiah sejak dahulu sampai sekarang,” ujar Dt. Majo Nan Runciang.
.
Bak Kata Pepatah Kata BATIAH Tak ada habisnya.
“Seperti kata pepatah “Ndak Lapuak Dek Hujan, Ndak Lokak Dek Paneh” jadi sangat wajar Pinang di Suruikan Katampuaknyo, Siriah di Pulangkan Ka Ganggangnyo,” imbuh Dt.Majo Nan Runciang.
Beliau juga menceritakan sedikit sejarah tercetusnya sebutan KOTA BATIAH tersebut.
“Sebab pada tahun 1988-1993 dibawah kepemimpinan Drs Muchtiar Muchtar sebagai Walikota Payakumbuh , telah mencetuskan Payakumbuh sebagai Kota Batiah. Karena Batiah tidak hanya berupa makanan khas atau cemilan saja tapi sebagai simbol identitas Kota Payakumbuh . Saya yakin dan percaya masyarakat Payakumbuh sangat setuju Payakumbuh dikembalikan dengan sebutan KOTA BATIAH ,” Pungkas Niniak Mamak Koto Nan Ompek tersebut. (BENPI)