Konsep keseimbangan antara hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan dengan manusia), adalah hal yang penting dilakukan secara bersama tanpa meninggalkan salah satunya.
RUANGPOLITIK.COM – Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, KH Bukhori Sail Attahiri, menyatakan, Ramadan menjadi kesempatan untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Bukhori Sail menegaskan, konsep toleransi sebenarnya diajarkan dalam Islam yang dikenal dengan istilah at-tasamuh. Manusia diajarkan untuk tidak semena-mena dan melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
“Kita hidup dalam suasana yang damai. Berbeda halnya jika kita sedang dalam situasi perang, itu lain lagi kaidahnya. Kita hidup di negara Indonesia yang kondusif dan dinaungi oleh peraturan hukum yang berlaku, maka kita semua mengacu kepada regulasi pemerintah serta nilai dan norma masyarakat yang ada,” kata Bukhori Sail, dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Bukhori menekankan pentingnya perasaan saling mengerti dan memahami agar rasa toleransi dapat dihayati oleh masing-masing individu.
Dengan demikian, hubungan dalam masyarakat Indonesia dapat tetap kondusif meskipun berbeda suku, golongan, hingga keyakinan.
Ia mengingatkan konsep keseimbangan antara hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan dengan manusia), adalah hal yang penting dilakukan secara bersama tanpa meninggalkan salah satunya.
Bukhori Sail memberikan contoh tentang orang yang melakukan salat di tengah jalan. Salat adalah kewajiban, tetapi jika dilakukan di jalan maka akan mengganggu lalu lintas di suatu tempat.
“Ibadah salat itu memang kewajiban kita sebagai Muslim dan itu bentuk penghambaan manusia kepada Allah. Namun, pelaksanaan salat di tengah jalan tentu tidak dibenarkan karena mengganggu lalu lintas,” katanya.
“Dia hanya mengedepankan hubungan dirinya dengan Allah, tetapi tidak memperhatikan hak-hak manusia lainnya untuk berlalu lintas. Oknum yang demikian dapat dikatakan memiliki pemahaman agama yang masih rendah,” tukasnya.
Bukhori Sail memberikan pesan kepada umat Islam agar menjadikan ibadah puasa pada tahun ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Walaupun diharuskan menahan lapar dan haus, ibadah puasa tidak hanya tentang perkara jasmani, tetapi juga sebagai sarana perbaikan aspek rohani.
Keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa, kata Bukhori Sail, akan menunjukkan kadar ketakwaan seseorang di hadapan Allah.
Dalam ajaran Islam, orang yang bertakwa adalah orang-orang yang bisa memilih yang terbaik dan menghindari yang dilarang oleh Tuhannya.(rls)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)