Award atau nilai yang didapatkannya saat lulus dari University of Bradford adalah Second Class Honours Second Division. Berdasarkan panduan dari University of Bradford, nilai yang diperoleh lulusan dengan nilai Second Class Honours – Second Division sebesar 48 persen.
RUANGPOLITIK.COM – Masalah itu kini ramai dibahas di X (Twitter), setelah seorang netizen mengupas nilai milik Cawapres Nomor Urut 2 itu.
Setelah tudingan Ijazah Palsu, Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi perbincangan karena nilai IKP miliknya yang tidak sampai 3,0.
Mereka menyoroti nilai yang didapatkan Gibran Rakabuming Raka pada saat berkuliah di University of Bradford. Apalagi, putra sulung Presiden Jokowi itu sempat memperlihatkan ijazahnya di depan awak media beberapa waktu lalu. Dalam ijazah yang dibagikan, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan gelar Bachelor of Scince of Marketing.
Award atau nilai yang didapatkannya saat lulus dari University of Bradford adalah Second Class Honours Second Division. Berdasarkan panduan dari University of Bradford, nilai yang diperoleh lulusan dengan nilai Second Class Honours – Second Division sebesar 48 persen.
Apabila dikonversi ke nilai Indonesia, nilai tersebut setara dengan IPK 2.60 sampai 2.79. Bahkan, netizen menyebut bahwa IPK kelulusan Gibran hanya setara dengan nilai 2.3 jika sudah dikonversi ke nilai Indonesia.
Pemilik akun @BangBudiKur yang merupakan pengajar Ilmu Politik asal Indonesia di Amerika Serikat menyebut nilai tersebut sulit untuk meneruskan kuliah ke jenjang selanjutnya.
“Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima.
Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia,” tuturnya. Peringkat Kampus Gibran Tidak hanya masalah IPK, peringkat kampus tempat Gibran Rakabuming Raka lulus pun kini turut disorot. Pasalnya, peringkatnya jauh tertinggal dari Universitas Indonesia (UI).
“Sorry banget nih tapi gimana ceritanya lu lulus dengan IPK 2,3 di univ yang ranking-nya aja jauh di bawah UI,” cuit akun @zw**ftenaug***.(ANT)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)