RUANGPOLITIK.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah mengganti ketua umumnya sebelumnya dijabat oleh Suharso Monoarfa dan kini Muhamad Mardiono. Bukan hanya itu, partai berlambang Ka’bah ini pun memiliki Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang juga menjadi Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno.
Namun, penggantian ini dan kehadiran Sandi apakah menaikkan elektabilitas PPP? Direktur IPO Dedy Kurnia mengatakan, untuk menaikkan elektabilitas, PPP harus menggerakkan Mardiono.
Bahkan dia menegaskan, bila perlu Mardiono sang ketum harus ditokohkan ulang. Di mana ini dimulai dengan menjabat sebagai ketua umum definitif.
“Jika tidak siap, ada baiknya juga PPP segera mencari ketua umum definiti baru seperti Sandiaga Uno atau bahkan Erick Thohir. Tokoh ikon akan memudahkan partai meningkat,” ungkap Dedy kepada Rupol, Senin (20/11/2023).
Dia menjelaskan, konsolidasi partau harus disegerakan, kemudian kerja partai diseluruh tingkatan harus dimulai dan dikontrol. Dedy menyebutkan, PPP juga segera tunjuk dan promosikan tokoh utama.
“Fakta empiris tidak menunjukkan ada pengaruh masuknya Sandi ke PPP. Bahkan pemilih tingkat bawah bisa saja tidak tahu jika ada Sandiaga Uno sebagai kader PPP,” kata Dedy.
Dia mengatakan, dari sisi popularitas, Mardiono sebagai pemimpin belum diekanli masyarakat.
“Pasca Romahurmuziy, PPP kian terseok-seok. Suharso pernah alami peningkatan Elektabilitas dan popularitas partai, kembali terpuruk pasca dipilihnya Mardiono,” tutur Dedy.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)