Setiap 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan pemerintah akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada para pejuang yang telah berkorban dalam merebut kemerdekaan.
RUANGPOLITIK.COM – Gelar pahlawan nasional yang diberikan sebagai bentuk penghargaan dan penganugerahan atas jasa para tokoh yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia selama masa penjajahan.
Setiap 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan pemerintah akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada para pejuang yang telah berkorban dalam merebut kemerdekaan.
Di tahun ini terdapat 6 tokoh pejuang yang akan dianugerahkan sebagai pejuang nasional.
Berikut 6 tokoh pejuang kemerdekaan yang mendapat gelar pahlawan nasional pada peringatan Hari Pahlawan 2023.
Ida Dewa Agung Jambe, Bali
Ida Dewa Agung Jambe adalah sosok penerus dinasti Gelgel merupakan raja kedua yang memimpin Kerajaan Klungkung pada masanya. Ida Dewa Agung Jambe gugur pada 28 April 1908 ketika Perang Puputan Klungkung.
Ida Dewa Agung Jambe dikenal sebagai raja yang pantang menyerah dalam melakukan perjuangannya melawan penjajahan Belanda. Ia mempertahankan wilayah dengan mempertaruhkan nyawanya sampai titik darah penghabisan.
Bataha Santiago, Sulawesi Utara
Bataha Santiago merupakan seorang raja yang berasal dari Sulawesi Utara yang berkuasa memerintah Kerajaan Manganitu pada 1670-1675 M.
Sosok Bataha dikenal sebagai raja yang keras kepala dan menentang pemerintahan Belanda. Ketika diminta untuk menandatangani sebuah perjanjuan yang dikenal kontrak panjang (lange contract), sang raja menolak dengan keras kontrak tersebut bahkan mengumumkan perang terhadap Belanda.
Mohammad Tabrani Soerjowitjitro, Jawa Timur
Mohammad Tabrani Soerjowitjitro adalah sosok penting yang mencetuskan nama Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang digunakan oleh bangsa ini sampai sekarang. Nama Bahasa Indonesia juga dikumandangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Tabrani juga merupakan seorang Jurnalis yang pernah menjadi pemimpin redaksi Harian Pemandangan pada periode Juli 1936 hingga Oktober 1940. Selain itu beliau juga seorang politikus Indonesia.
Ratu Kalinyamat, Jawa Tengah
Retna Kencana atau dikenal dengan Ratu Kalinyamat, putri dari Sultan Trenggono, raja Demak (1521-1546), merupakan seorang bupati di Jepara. Kalinyamat diakui oleh pihak Portugis sebagai wanita pemberani.
Ratu Kalinyamat dikenal sebagai orang yang anti-Portugis, dia beberapa kali melakukan penyerangan langsung terhadap pihak Portugis. Bahkan tercatat dalam sejarah Portugis Ratu Kalinyamat mendapat julukan rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.”
KH Abdul Chalim, Jawa Barat
KH Abdul Chalim seorang ulama dan pejuang yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat yang lahir pada 1898. Ia merupakan anak dari Mbah Kedung Wangsagama dan Nyai Suntamah. KH Abdul Chalim merupakan sosok yang berpengaruh atas kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu pendiri ormas tersebut.
KH Ahmad Hanafiah, Lampung
KH Ahmad Hanafiah merupakan ulama sekaligus pejuang yang ikut andil dalam agresi militer Belanda pada 1947. Selama agresi militer Belanda, terjadi pertempuran antara pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pihak Belanda. KH Ahmad Hanafiah yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Laskar Hizbullah, ikut bertempur bersama TNI dalam melakukan perlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan. Namun, pada akhirnya KH Ahmad Hanafiah berhasil ditangkap dan dieksekusi oleh pemerintah Belanda dengan cara ditenggelamkan di Sungai Ogan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)