Kemenkes, kata Wakil Ketua FPKS DPR RI ini, harus menjadikan daerah seputar Jakarta sebagai prioritas surveilans dan vaksinasi agar penyakit tersebut bisa dilokalisir.
RUANGPOLITIK.COM – Meningkatnya kasus penyakit cacar monyet (Monkeypox) menjadi 10 kasus di Indonesia per 24 Oktober 2023 harus dijawab dengan perluasan kebijakan vaksinasi kepada mereka yang berisiko tinggi.
“Ditemukannya 10 pasien cacar monyet di Jakarta harus ditindaklanjuti dengan kebijakan perluasan vaksinasi hingga ke wilayah sekitarnya seperti Banten dan Jawa Barat, terutama kepada mereka yang berisiko tinggi” kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dalam keterangannya, Jumat (27/10).
Diketahui, penyakit cacar monyet memiliki gejala sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot dan munculnya lesi cacar berupa benjolan berisi air atau nanah di seluruh tubuh.
Kemenkes, kata Wakil Ketua FPKS DPR RI ini, harus menjadikan daerah seputar Jakarta sebagai prioritas surveilans dan vaksinasi agar penyakit tersebut bisa dilokalisir.
“Daerah-daerah tersebut memiliki jarak dan akses yang berdekatan dengan Jakarta. Mobilitas penduduk antar daerah tersebut juga terbilang tinggi,” tambahnya.
Netty juga meminta Kemenkes agar mengencarkan sosialisasi kepada mereka yang disebut sebagai orang yang berisiko tinggi terkena monkeypox, seperti pelaku hubungan biseksual.
“Sebagaian besar pasien tersebut adalah orang dengan orientasi seksual sesama jenis dan orang dengan infeksi HIV/AIDS,” katanya.
Menurut Netty, masyarakat harus mendapatkan edukasi seputar penyakit ini dan bahaya melakukan hubungan seksual berisiko serta cara menjauhi perbuatan yang bisa membuat tertular monkeypox. (dfp)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)