Blak-blakan, Sinulingga menyinggung, penampakan Ganjar pada video adzan yang setiap hari tampil itu sangat keren.
RUANGPOLITIK.COM – Loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga memberikan komentar terkait penampakan bakal Capres Ganjar Pranowo pada video adzan Maghrib stasiun TV RCTI.
Sinulingga menyoroti cara berwudhu yang diperagakan Ganjar dalam video tersebut.
Bagaimana tidak, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu tidak menggulung lengan bajunya saat berwudhu.
“Enakan tarik, atau gulung dulu lengan baju, baru berwudhu,” ujar Sinulingga dalam cuitan Twitternya (10/9/2023).
Blak-blakan, Sinulingga menyinggung, penampakan Ganjar pada video adzan yang setiap hari tampil itu sangat keren.
“Ide kampanye ini keren, sang tokoh mendadak terlihat agamis. Politik identitas yang cerdas,” timpalnya.
Sebelumnya, video adzan magrib yang ditayangkan stasiun Tv RCTI jadi sorotan.
Dalam potongan video yang tersebar di media sosial, terdapat sosok Calon Presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan adzan Maghrib di RCTI.
Banyak netizen menyoroti tayangan adzan di RCTI yang menampilkan Ganjar Pranowo itu tidak etis dan hanya mengejar suara pemilih Muslim jelang Pemilu 2024.
Dalam video itu, terlihat Ganjar Pranowo bertegur sapa dengan sejumlah orang sebelum masuk ke sebuah masjid.
Tayangan juga muncul saat Ganjar Pranowo mengambil air wudhu dan saat salat di dalam masjid. Ganjar Pranowo duduk di barisan depan.
Postingan itu mengundang beragam komentar dari netizen lainnya.
“Jelas murni politik identitas. Ada saat menjelang Pilpres dan yang bersangkutan mau nyapres. Kalo tayangnya sejak 3 tahun lalu sih no problem, tapi ini ada saat mau nyapres,” tulis pemilik akun @fahmialam48.
“Ini untuk menutupi citra Ganjar suka nonton film porno, itu saja,” ucap @rendrasejati.
“Pertanyaan dari Rakyat Jalata Pak. Apa artinya itu Politik Identitas dan bagaimana cara nya untuk mengimplikasikan nya ke Rakyat pada umumnya?,” kata @BambangNoeryan4.
Selain komentar akun tersebut, masih banyak komentar jenaka lainnya dari tangan-tangan nakal warganet Indonesia.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)