Ia menilai, itu sengaja dilakukan. Karena jika menggunakan responden sebagaimana metode survei itu, akan menguntungkan calon tertentu.
RUANGPOLITIK.COM —Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi mengkritik survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Ia mempersoalkan hasil survei itu.
Menurut Hasan Nasbi, hasil survei dengan simulasi tiga nama ktu menyebabkan disinformasi. Karena respondennya hanya orang yang mengetahui tiga orang itu.
“Ini namanya disinformasi,” kata Hasan Nasbi dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (10/7/2023).
Ia menilai, itu sengaja dilakukan. Karena jika menggunakan responden sebagaimana metode survei itu, akan menguntungkan calon tertentu.
“Setelah hasil survei yang ‘normal’ tidak menguntungkan lagi buat kandidat yang didukung. Apalagi angka head to head,” jelasnya.
Padahal menurut dia, orang yang memilih tidak hanya orang yang kenal dengan calon. Tapi semua yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Berandai-andai yang bisa ikut pemilu hanya yang kenal semua calon. Masalahnya, mau kenal atau pun tidak, semua orang yang masuk DPT berhak memilih,” terangnya.
Hasil survei SMRC yang disorot itu merupakan survei popularitas calon presiden, dilakukan pada periode 30-31 Mei 2023. Dengan hasil dimenangkan Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah itu bertemgger di urutan pertama dengan angka 42,2 persen, disusul Prabowo Subianto 32,1 persen. Lalu Anies di angka 17,4 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)