Kerugian yang ditimbulkan dari Sirkuit Mandalika membuat ajang WSBK dipertanyakan. Berkaitan dengan hal tersebut, Erick Thohir berujar saat ini sedang mendiskusikan mengenai harga yang harus dibayarkan.
RUANGPOLITIK.COM —Pemerintah saat ini sedang mengupayakan agar ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menteri BUMN, Erick Thohir berusaha untuk membuat agenda tersebut terlaksana tiap tahun.
Sirkuit Mandalika pada saat ini sedang menuai polemik. Pasalnya, arena balap tersebut dikabarkan mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Kerugian yang ditimbulkan dari Sirkuit Mandalika membuat ajang WSBK dipertanyakan. Berkaitan dengan hal tersebut, Erick Thohir berujar saat ini sedang mendiskusikan mengenai harga yang harus dibayarkan.
“Ajang WSBK di Sirkuit Mandalika masih tetap. Kami masih negosiasi masalah harga atau royalti,” kata Erick Thohir.
Sirkuit Mandalika merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pembangunannya disebut-sebut bisa mendongkrak ekonomi rakyat.
Selain itu, Lombok juga merupakan destinasi wisata yang banyak diminati pengunjung. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk mengembangkan pariwisata di Mandalika.
“Untuk mengembangkan pariwisata, tidak cukup dengan menggelar ajang MotoGP dan WSBK. Harus tetap ada event setiap bulan yang bisa digelar di Sirkuit Mandalika,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengungkapkan alasan pemerintah menegosiasikan harga di Mandalika. Tujuannya yaitu untuk meraup untuk.
Berkaca pada dua penyelenggaraan sebelumnya, pemerintah panen kerugian. Oleh karena itu, Erick Thohir berupaya agar pengalaman yang saman tidak terulang lagi.
“Itulah yang saat ini masih dinegosiasikan masalah harga, supaya tidak rugi ketika menyelenggarakan kegiatan,” ucap Erick Thohir.
Kerugian WSBK Dianggap Wajar oleh Kementerian BUMN
Pelaksanaan WSBK dikabarkan merugi Rp100 miliar. Berkaitan dengan kabar tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga angkat suara.
Bagi Arya Sinulingga, kerugian tersebut merupakan hal yang wajar. Ia menilai jika suatu agenda yang baru pertama diadakan bisa saja menuai kerugian dan bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.
“Pada saat itu, semua orang itu melihat bagaimana Indonesia ternyata sangat baik dan siap pariwisatanya, dan pendorong kita adalah WSBK, yang pertama pada saat itu. Jadi kalau ada rugi, yah wajarlah, karena di mana-mana namanya promosi pertama ya memang rugi,” tutur Arya Sinulingga.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)