Dia mengungkapkan, selama beribadah haji, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tinggal di tempat VVIP. Keduanya tak boleh sembarangan keluar-masuk, harus dengan izin resmi.
RUANGPOLITIK.COM —Jam’an Nurchotib Mansur menceritakan momen saat Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo duduk satu meja dalam jamuan makan siang undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Makkah.
Dai yang dikenal dengan nama Yusuf Mansur itu menuturkan, pertemuan tersebut terjadi atas izin Tuhan.
“ga ada politik2an saya liat. semua karena Allah. sampe2 saya yakin banget, bhw kalau Pak @prabowo sempet, dan ada. niscaya juga berkuumpul. dikumpulkan Allah. izin Allah,” ujar Yusuf Mansur melalui unggahan Instagram-nya, Kamis 29 Juli 2023.
Dia mengungkapkan, selama beribadah haji, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tinggal di tempat VVIP. Keduanya tak boleh sembarangan keluar-masuk, harus dengan izin resmi.
Yusuf Mansur mengungkapkan, pertemuan maupun jamuan tersebut melibatkan pelbagai pihak. Beberapa jemaah dari berbagai negara ikut di dalamnya, salah satunya Me Edin dari Serbia.
Dari Indonesia, selain Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam undangan Raja Salman kala itu juga ada Ketua DPR Puan Maharani, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Suharso Monoarfa, hingga Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.
Ayah Wirda Mansur itu mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut ada hal yang didiskusikan.
“Kami bercerita mengenai lempar jamrah, pembicaraannya bukan politik,” tutur dia.
Tak sengaja bertemu
Puan Maharani dan Anies Baswedan bertemu pada Jumat, 29 Juni 2023 pukul 19.30 waktu Saudi Arabia. Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan, keduanya bertemu seusai melempar jamrah kedua dari Mina.
Pertemuan Puan dengan Anies itu, kata dia, tanpa direncanakan.
“Tanpa direncanakan kami bertemu dengan Mas Anies Baswedan dan istri di Guest House di Mina, Saudi Arabia,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat.
“Saat keduanya beristirahat usai kegiatan panjang itulah bertemu. Beliau saling bercakap-cakap santai, saling mendoakan, apalagi sedang berada di Baitullah sebagai tempat yang bermustajabah untuk berdoa. Kedua beliau bicara yang ringan ringan saja. Apalagi Mbak Puan usai lempar jamrah, sebagai simbol telah mengusir hawa jahat, membuahkan tali silaturahmi,” tuturnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)