RUANGPOLITIK.COM-Ketua Hipmi Kota Solo, Respati Ardi membela Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang disebut Politisi senior PDIP Panda Nababan masih anak ingusan dan harus banyak belajar di dunia politik. Ardi menilai usia jangan dijadikan tolak ukur.
“Usia itu bukan tolak ukur, kalau di pengusaha muda itu siap jadi inspirasi, kita jadi lebih confidence melihat, ‘Oh seumuran kita bisa ya memimpin kota dan jadi pengusaha’. Terpenting menyuarakan untuk pengusaha muda, apalagi Indonesia kalau dikatakan negara maju kita masih 4 persen untuk entrepreneur-nya jauh dari Jepang,” kata Ardi, kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).
“Kalau Mas Gibran sih background-nya pengusaha dan muda, saya rasa pantas-pantas saja,” lanjut dia.
Ardi juga menekankan yang seharusnya dinilai yakni kapasitas dan track record. Sehingga bukan dilihat dari usia ketika mendapat kesempatan jadi pemimpin.
“Jadi jangan dijadikan usia jadi tolak ukur kepantasan, tapi kapasitas dan track record yang jadi tolak ukur, pantas nggak dia sebagai cawapres,” ujarnya.
Ardi menilai sebagai generasi milenial kuat mental ketika mendapat kritik. Justru menurutnya kritik akan jadi pemantik untuk lebih maju.
Lebih lanjut, Ardi menuturkan soal pertumbuhan ekonomi saat Solo dipimpin Gibran. Dia menyebut ekonomi Solo membaik.
“Saya sebagai Ketua Hipmi di Solo jelas Solo jadi sering ada event nasional, pertumbuhan ekonominya waw banget dan ada 17 program prioritas yang digaungkan, dilaksanakan, dieksekusi. Kita pengusaha Solo senang banget, okupansi rate hotel jadi tinggi, teman ritel juga naik, lalu apalagi di bidang kuliner itu sangat terbantu dengan adanya event kelas nasional yang ada di Solo,” ujar Ardi.
Ardi menekankan lagi soal anak muda bisa menjadi inspirasi. Menurutnya tak masalah jika pemuda mendapat kesempatan memimpin.
“Kalau saya itu bisa menginspirasi, kita sebagai anak muda bisa terampil, berani. Kalau memang ada kesempatan buat anak muda bisa mendapat amanah menjalankan tugas ya why not. Jadi kebetulan aja Mas Gibran sosok muda, tapi kita lihat kapasitas dan kapabilitasnya,” terangnya.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)