Sehari sebelumnya Ali memastikan surat undangan klarifikasi sudah dikirimkan ke Syahrul. Ia berharap politikus Partai NasDem tersebut bisa hadir memenuhi undangan pemeriksaan ini.
RUANGPOLITIK.COM —Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo disebut tak bisa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) hari ini, Jumat (16/6).
Syahrul saat ini tengah menghadiri acara Agriculture Ministers Meeting G20 di India.
“Beliau menghadiri Agriculture Ministers Meeting G20 di India,” Koordinator Humas Kementan Arief Cahyono kepada awak media, Jumat (16/5/2023).
Belum ada keterangan terbaru dari KPK ihwal kehadiran Syahrul hari ini.
Sehari sebelumnya Ali memastikan surat undangan klarifikasi sudah dikirimkan ke Syahrul. Ia berharap politikus Partai NasDem tersebut bisa hadir memenuhi undangan pemeriksaan ini.
KPK tengah membuka penyelidikan terkait dugaan korupsi di Kementan RI. Sejumlah pihak yang tidak disebut identitasnya telah dimintai klarifikasi.
Menurut informasi hasil gelar perkara yang diterima CNNIndonesia.com, pimpinan KPK menyepakati Yasin Limpo dan dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka.
“Disetujui untuk naik ke penyidikan dengan calon tersangka SYL (Menteri Pertanian RI tahun 2019 s/d 2024),” tulis informasi yang diperoleh RuPol dari sumber internal KPK.
Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan pihaknya bakal mengungkap semua dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
“Nanti kita akan ungkap semua, ya. Pada saatnya kita sampaikan,” ujar Firli di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/6).
Firli membantah pengusutan dugaan korupsi di Kementan sarat kepentingan politik kelompok tertentu.
“Dengan kekuasaan saja tidak berpengaruh, apalagi isu dan fitnah karena dia bekerja profesional. Karena batas-batas profesional itu lah maka dia harus mempertanggungjawabkan,” katanya.
Syahrul Yasin Limpo pun sudah angkat suara dan mengaku tidak mengerti dengan penyelidikan yang sedang dilakukan oleh KPK.
“Saya enggak ngerti itu,” kata dia singkat usai meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu (14/6).
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)