Ia melanjutkan mungkin dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan memberikan bantuan kepada keluarga risiko stunting (KRS). Arief menegaskan bahwa cadangan pangan pemerintah harus disiapkan.
RUANGPOLITIK.COM —Fenomena El Nino diperkirakan terjadi pada bulan Juni 2023. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sudah ada Peraturan Presiden 125 Tahun 2022 mengenai cadangan pangan pemerintah.
“Sehingga kita ini kalau ada bisa melihat ke depan, ada El Nino kemungkinan 50, 60% maka kita harus siapkan cadangan pangan pemerintah. Tadi pagi Pak Presiden juga menanyakan bagaimana stok beras, bagaimana stok produk yang lain, bagaimana KPM (keluarga penerima manfaat) kita harus jaga,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/05/2023) malam.
Ia melanjutkan mungkin dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan memberikan bantuan kepada keluarga risiko stunting (KRS). Arief menegaskan bahwa cadangan pangan pemerintah harus disiapkan.
“Kemudian yang kedua, apabila harga di luar itu harganya sedang tinggi seperti hari ini, sebenarnya kesempatan kita di Indonesia untuk melakukan produksi, menggenjot produksi,” terangnya.
Menurutnya ini merupakan kesempatan untuk melakukan produksi terhadap produk-produk yang memang bisa ditanam di Indonesia. “Jadi, semangatnya adalah ketahanan pangan, berdasarkan kemandirian dan kedaulatan pangan,” ucap Arief.
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya memperingatkan ancaman El Nino bakal terjadi pada Juni 2023. Dampak dari El Nino adalah kekeringan meluas hingga Juli 2023 terutama Pulau Jawa.
“Kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena El Nino adalah ancaman serius untuk masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus berperan aktif dalam menyusun strategi antisipasi untuk mengurangi dampak buruknya,” ujar Ketua DPR Puan Maharani kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).
Puan juga menyebut El Nino akan menyebabkan tanah kering dan pasokan air berkurang. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tanaman, mengakibatkan gagal panen, dan menurunkan produktivitas pertanian.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)