Keduanya juga merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga bisa menjadi jaminan, Prabowo-Airlangga akan menghadirkan keberlanjutan jika terpilih pada 14 Februari mendatang.
RUANGPOLITIK.COM —Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024, sesuai amanat musyawarah nasional (Munas).
Namun, Golkar membuka peluang menjadikan Airlangga sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Menurutnya, pasangan Prabowo-Airlangga merupakan kombinasi calon pemimpin yang sempurna. Prabowo merupakan ahli di bidang keamanan dan pertahanan. Sedangkan Airlangga menguasai sektor ekonomi.
“Ini kombinasi militer-sipil kan dan Pak Airlangga punya kapasitas untuk itu, kalau memang bisa kenapa tidak. Jadi kan tujuannya sama, kita itu ke depan itu tidak boleh membeli kucing dalam karung, untuk memilih pemimpin itu tidak cukup karena hasil survei,” ujar Firman di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Keduanya juga merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga bisa menjadi jaminan, Prabowo-Airlangga akan menghadirkan keberlanjutan jika terpilih pada 14 Februari mendatang.
“Di mata internasional Indonesia itu sudah on the right track dalam mengelola ekonominya. Kalau ini mendapatkan pimpinan yang tidak memahami rencana kerja yang sudah bagus dan tidak mampu melanjutkan, ini berisiko tinggi,” ujar Firman.
Kendati demikian, Partai Golkar menghormati PKB yang sejak awal berkoalisi dengan Partai Gerindra. Menurutnya, ke depan masih akan terjadi lobi politik dalam penentuan pasangan capres-cawapres.
“Nanti kan tentunya ada suatu kompromi politik, dalam lobi-lobi politik ada kompromi politik, untuk menentukan seorang capres-cawapres. Ini bukan hanya popularitas, tapi kapasitas, kapabilitas, dan integritas, itu yang penting,” ujar Firman.
Sebelumnya, Ketua Umum Projo sekaligus Wamendes PDT, Budi Arie Setiadi, merespons pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh calon presiden (capres) 2024.
Budi menilai Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Menhan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang paling pas dengan kriteria tersebut.
“Kalau berani mempengaruhi politik global dan lain-lain, ya, merujuk ke beberapa nama spekulasinya kan? Kalau berani dan memahami politik global, ya, Pak Prabowo-lah,” jelas Budi ketika diwawancara selepas acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Budi menganggap, Prabowo adalah tokoh yang memiliki kriteria pemberani dan bisa disandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang memahami kondisi ekonomi global.
Dia menganggap, pemahaman ekonomi global merupakan hal yang penting. “Banyak orang juga berspekulasi atau menginginkan Prabowo-Airlangga, sebagian lagi Pak Ganjar,” ujar Budi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)