Dia mencontohkan saat Pilgub DKI Jakarta yang dirinya tetap berada di urutan ketiga sejumlah survei kala itu. Pada saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cagub dari PDIP selalu menduduki posisi teratas
RUANGPOLITIK.COM —Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku terbiasa dengan sejumlah survei politik yang selalu menempatkannya di urutan ketiga.
Anies berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun, eks Gubernur DKI Jakarta itu tetap optimistis dapat meraih kemenangan di Pilpres 2024.
“Saya sering mendapatkan pertanyaan soal survei itu, saya tidak pernah nomor satu. Kami sudah biasa ditempatkan di nomor tiga dan kami optimistis akan berjuang untuk Pilpres 2024,” kata Anies dalam konferensi pers di Stadion Tenis Indoor Jakarta, Minggu (7/5).
Dia mencontohkan saat Pilgub DKI Jakarta yang dirinya tetap berada di urutan ketiga sejumlah survei kala itu. Pada saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cagub dari PDIP selalu menduduki posisi teratas.
“Bahkan seminggu menjelang pemilihan masih berada di urutan ketiga, tetapi apa? Saya bisa menang,” lanjutnya.
Sebelumnya, Anies dalam pidatonya di acara deklarasi Relawan Amanat Indonesia (ANIES) mengatakan pemilu bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan program pemerintah.
Dia menyebutkan pemilu setiap lima tahun untuk melihat kembali arah bangsa.
“Itulah sebabnya bicara tentang kesemakmuran harus konkret. Kami coba wujudkan kemarin di Jakarta. Dan insyaallah, bila Allah nanti takdirkan, tahun depan kita akan merasakan sebuah penentuan arah,” kata Anies.
Anies mengingatkan awal NKRI didirikan dengan cita-cita dari para pendiri bangsa. “Pemilu 2024 bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan sebuah program, bukan.
Pemilu 2024, Pemilu 2019, Pemilu 2014, dan pemilu-pemilu lainnya adalah sebuah kesempatan untuk menengok kembali arah perjalanan bangsa. Republik ini didirikan dengan cita-cita, janji, menghadirkan keadilan bagi semua,” pungkas Anies.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)