RUANGPOLITIK.COM — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi kritikan Anies Baswedan terhadap program subsidi mobil listrik.
“(Subsidi) mobil listrik hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama,” tegasnya saat ditemui di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).
Kemudian Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi menjelaskan, ekosistem industri kendaraan listrik dapat memberikan manfaat yang besar bagi ekonomi Indonesia.
“Selain memberikan peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja, industri kendaraan listrik juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca,” katanya kepada detikcom, Senin (8/5/2023).
Sebelumnya, Anies Baswedan menilai pemberian subsidi mobil listrik bukanlah solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara.
“Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi,” ungkap Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5).
“Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer sebenarnya lebih tinggi dari pada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
“Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit,” tegasnya.
“Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan,” ujar Anies.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)