RUANGPOLITIK.COM — Sandiaga Uno sebelumnya bicara soal perjanjian yang ditekennya bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sandiaga mengaku hingga saat ini masih komitmen menjalankan perjanjian itu. Dia juga menyebutkan bahwa perjanjian itu masih berlaku hingga sekarang.
“Saya sih commit (berkomitmen). Saya sampai saat ini karena saya tanda tangan itu, commit dan mungkin yang lain bisa ditanyakan,” kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).
Sandiaga menjelaskan perjanjian dengan Prabowo dan Anies itu diteken pada September 2016 lalu, malam sebelum pendaftaran Pilgub DKI tahun 2017. Perjanjian itu, diteken di atas meterai.
Menanggapi pernyataan Sandiaga Uno tersebut, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi respon jika perjanjian terkait pilpres yang diteken Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno bahwa hal tersebut benar.
“Jadi sebenarnya gini, bahwa kalau ada orang yang ngomong bahwa perjanjian itu nggak ada, misalnya, orang itu mungkin nggak tahu. Kenapa? Karena selama ini yang namanya perjanjian itu yang bersifat internal itu memang kita tidak ekspos ke publik. Dan itu memang bukan buat konsumsi publik,” kata Dasco di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
“Jadi kalau ditanya apakah ada perjanjian, ada,” jawabnya tegas.
Kendati demikian, Dasco enggan menyebutkan isi perjanjian tersebut. Menurutnya, isi perjanjian itu tidak diperuntukkan sebagai konsumsi publik.
“Tetapi isinya apa, ya kita nggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya, ya, boleh nanti masuk Gerindra dulu tapi,” kata Dasco.
Wakil Ketua DPR ini juga enggan menjawab apakah isi perjanjian itu mengikat terhadap Anies. Dia mengatakan sejak dulu isi perjanjian itu memang tidak dikehendaki untuk konsumsi publik.
“Ya kalau saya jawab kan nanti jadi konsumsi publik. Karena kita kalau mau buka itu kan dari dulu, ya memang kita nggak mau buka, kan gitu,” katanya.
Lebih lanjut, Dasco membenarkan pernyataan Sandiaga bahwa perjanjian itu ditulis oleh Fadli Zon. Namun kini surat perjanjian itu ada di tangannya.
“Cuma kan sebagai pelaku, salah satu pelaku, Pak Sandi kemudian mengungkapkan bahwa ada. Tapi kan Pak Sandi juga nggak bilang detail isinya kan begitu. Nanti di kesempatan lain, ya lihat perkembanganlah nanti apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana. Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli. Barangnya sekarang ada di saya,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)