RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengumpulkan anggota Fraksi NasDem di DPR RI setelah perjalanannya ke luar negeri pada akhir tahun lalu. Beberapa hal disampaikan, khususnya soal dukungan terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Pertemuan itu dilangsungkan di NasDem Tower, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2023). Dalam pertemuan itu, hadir Waketum Partai NasDem Ahmad Ali, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Ketua Fraksi NasDem Robert Rouw, Sekretaris Fraksi Saan Mustopa dan anggota DPR lainnya.
Menurut Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkap pesan Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh saat mengumpulkan anggota Fraksi NasDem DPR RI. Willy menyebut pesan itu tidak ada kaitannya dengan pertemuan Surya Paloh dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di luar negeri pada akhir 2022.
“Ya itu cocoklogi namanya. Itu dua hal yang jauh panggang dari api bahkan. Pak Surya memang bertemu dengan Pak Luhut di London 13 Desember. Sementara fraksi kemarin tanggal 15 Januari. Sebulan rentangnya, lebih,” ujar Willy kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
Willy mengatakan pertemuan itu membahas mengenai integritas dalam berkoalisi. Dia mengatakan Surya Paloh juga mengingatkan anggota fraksi NasDem untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga selesai.
“Pak Surya hanya mengingatkan jangan slip of the tongue. Tetap menjaga integritas, tetap menjaga etika, apalagi etika dalam kita berkoalisi. Toh ini kita pengusung Pak Jokowi, dan moralitas kita sedari awal mengatakan maju mundurnya pemerintahan Jokowi itu juga maju mundurnya NasDem, dan pemerintahan ini adalah tanggung jawab Partai NasDem dengan koalisi yang lainnya tentu,” ujarnya.
“Di sana kemudian Pak Surya menegaskan, dukungan untuk pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin itu sampai selesai, dan itu harga yang harus kita tunaikan dan tuntaskan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Willy menyampaikan pertemuan itu juga membahas terkait sistem coblos caleg di Pemilu 2024. Willy mengatakan Surya Paloh ingin pemilu ini mengalami kemajuan, bukan kemunduran.
“Pak Surya memastikan bagaimana komitmen NasDem dalam mendukung sistem proporsional terbuka. Kita membangun partai ini, kata Pak Surya, tentu belajar dari kekeliruan dan kesalahan partai-partai yang sebelumnya. Jadi Pak Surya menggambarkan itu, pembelajaran itulah yang harus kita koreksi secara gradual, secara bertahap dari masa ke masa, kalau bisa kita memajukannya bukan menarik mundur,” ungkap Willy.
Menurutnya, pemilu merupakan pesta rakyat, sehingga rakyat harus merasakannya. Dia mengatakan pemilu bukan untuk para elite saja.
“Nah, kenapa kemudian dibentuk desk darurat demokrasi dengan 8 fraksi itu. Untuk menunjukan bahwa pemilu itu fiesta, dendang berpesta, itu utamanya rakyat karena dia merayakan kedaulatannya. Jangan itu di-intercept menjadi pesta segelintir orang dan hanya elite,” tuturnya.
Pertemuan tersebut menurut Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah menyebut pertemuan itu adalah pertemuan rutin setiap tahun.
“Fraksi merupakan perpanjangan tangan partai karenanya harus satu komando,” terang Charles.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)