Itu sebagai indikatif. Artinya itulah yang akan dicapai dan waktunya harus selesai Agustus 2023 sebelum pendaftaran presiden di bulan September
RUANGPOLITIK.COM — Relawan pendukung calon presiden (capres) Anies Baswedan yang tergabung dalam Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) di Jawa Tengah tak gentar menghadapi PDIP.
Pihaknya tak gentar meski selama ini Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng atau basis pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah Sapto Widodo mengatakan target timnya adalah 10 orang per TPS. Sedangkan di Jawa Tengah setidaknya ada sekitar satu juta TPS.
“Itu sebagai indikatif. Artinya itulah yang akan dicapai dan waktunya harus selesai Agustus 2023 sebelum pendaftaran presiden di bulan September,” ujarnya, Minggu, (15/1/2023).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Solo Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) Abi Ibrahim Hazmi juga menyebut pihaknya akan menargetkan 15 ribu relawan untuk mengamankan suara untuk Anies Baswedan di kota Solo.
“Kami dari pendukung Anies akan bergerak terus untuk mencapai target perolehan suara untuk Anies Baswedan supaya bisa menjadi presiden 2024. Kami di Solo Insya Allah bisa mendapatkan lebih dari 15 ribu, hingga 18 ribu,” kata Abi, Ahad (15/1/2023).
Abi menyebut meskipun kota Solo adalah kandang banteng namun pihaknya mengharapkan akan menjadi kandang Anies Baswedan.
“Karena kami tahu di sini kandang banteng, tetapi kami gak masalah. Kami baik sama mereka juga, namanya pertempuran kami mengharapkan dari kandang banteng menjadi kandang Anies Baswedan, itu keinginan kami. Tetapi banteng jangan marah nih karena kami orangnya Anies Baswedan,” katanya.
Selain itu, Abi menyebut acara pelantikan dan deklarasi yang dilakukan di Laweyan, Solo dihadiri oleh 100 orang. Baik dari simpul relawan yang ada di kota Solo maupun dari struktur Anies.
“Baru itu yang kami undang. Kecuali nanti pak Anies sudah bener-bener jadi calon presiden, itu beda ceritanya. Jadi pelantikan ini kami batasi maksimal 100 orang,” katanya. (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)