RUANGPOLITIK.COM — Partai Ummat dinyatakan tak lolos sebagai peserta Pemilu 2024 oleh KPU. Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menuding partainya tak diloloskan lantaran kerap kali mengkritik kebijakan pemerintah.
“Memang ciri seorang kepala negara ya, yang ingin memborong kebenaran tidak ingin ada pendapat yang berbeda, karena itu mengganggu,” kata Amien Rais saat ditanya apakah ada keterlibatan dari pihak istana, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, (14/12).
Pernyataan ini direspon oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa gagalnya Partai Ummat bukan kesalahan pemerintah. Hal ini disampaikannya Kamis, (15/12) saat disinggung ada upaya Pemerintah ikut campur untuk menjegal Partai Ummat.
“Apa yang disampaikan Pak Amien sama sekali tidak benar. Tak ada permainan rezim,” kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Hasto justru menyoroti terbentuknya Partai Ummat. Dia menyebut Partai Ummat terbentuk karena ketidak kompakkan Ketum PAN Zulhas dan Amien Rais yang kala itu masih berada di PAN.
“Yang ada ketidakkompakan antara Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) dan Pak Amien Rais sehingga harus membuat partai sendiri (Partai Ummat),” kata Hasto.
“PAN ini kan tradisinya kan sangat lama. PAN lahir dari reformasi. Jadi kenapa meninggalkan Partai Amanat Nasional?” lanjutnya.
Lebih lanjut, Hasto menyarankan sebaiknya Amien Rais tidak berusaha menutupi ketidakmampuan Partai Ummat dengan menyalahkan pemerintah. Dia menegaskan partai baru lainnya lolos Pemilu 2024.
“Ini karena ketidakkompakan. Jangan pemerintahnya yang disalahkan. Kemudian karena ketidakmampuan melakukan konsolidasi, jangan pemerintahnya yang disalahkan. Buktinya yang lain lolos,” tegas Hasto.
Untuk diketahui, Partai Ummat dinyatakan tak lolos sebagai peserta Pemilu 2024 oleh KPU. Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menuding partainya tak diloloskan lantaran kerap kali mengkritik kebijakan pemerintah.
“Memang ciri seorang kepala negara ya, yang ingin memborong kebenaran tidak ingin ada pendapat yang berbeda, karena itu mengganggu,” kata Amien Rais saat ditanya apakah ada keterlibatan dari pihak istana, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, (14/12).
Amien menyebut semestinya sistem demokrasi yang dianut bangsa benar-benar diterapkan. Ia menilai pemimpin saat ini dikelilingi oleh para penjilat hingga tujuan yang awalnya baik berbelok hanya untuk kepentingan suatu kelompok.
“Tetapi, memang banyak kalau seorang pemimpin dikerumuni oleh penjilat suatu penguasa, penguasa yang tadinya itu mungkin berwatak demokratis, mungkin awalnya memang ya dekat dengan rakyat, mungkin awalnya membela rakyat, nah itu pelan-pelan bisa bergulir, berubah,” tutur Amien Rais.
“Sehingga kebenaran rakyat katakan di bawah kepentingan korporat-korporat, para konglomerat, para oligarki yang seringkali itu justru kepentingan bangsa berubah karena ada kepentingan asing,” sambungnya.
Amien menilai gagalnya Partai Ummat juga karena terlalu kritis kepada kebijakan pemerintah. Lantaran hal itu, partainya disingkirkan.
“Kami menyatakan bahwa Partai Ummat memang selama ini cukup kritis dengan kebijakan pemerintah karena itu maka telah disingkirkan menjadi satu satunya partai yang disingkirkan,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)