RUANGPOLITIK.COM — Mencuatnya wacana dari politisi Gerindra Fadli Zon agar Gerindra dan PKS kembali ‘rujuk’ di pilpres 2024 ditanggapi dingin oleh Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengaku belum mempelajari kemungkinan tersebut, Selasa (6/12) saat dikonfirmasi peluang koalisi Gerindra-PKS.
“Oh ya? Saya belum pelajari itu (soal koalisi Gerindra dan PKS),” kata Prabowo kepada wartawan di Gedung DPR.
Dan ketika ditanya kemungkinan untuk diajak kembali berkoalisi, Prabowo juga hanya mengatakan belum ia menjawab dengan singkat belum mempelajarinya.
“Saya belum, saya belum pelajari ya,” ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kolid mengatakan peluang koalisi PKS dan Gerindra saat ini masih terbuka.
“Tentu, Koalisi Perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra,” kata Kholid kepada wartawan, Senin (5/12/2022).
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berharap Gerindra dan PKS bisa bersama-sama lagi pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan Fadli beberapa dalam acara pengukuhan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sebagai guru besar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis lalu (1/12/2022).
“Dari dulu juga akrab. Pertanyaannya mudah-mudahan kita (Gerindra dan PKS) bisa bergabung lagi bersama-sama,” kata Fadli Zon.
Namun permintaan Fadli Zon tersebut di sanggah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang mengaku masih berharap partainya bisa kembali berkoalisi dengan PKS.
Hal itu disampaikan Tifatul Sembiring dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 2 Desember 2022.
“Jangan harap ku kan kembali, padamu lagi…,” ujar Tifatul Sembiring.
Diketahui, PKS dan Gerindra merupakan mitra koalisi pada Pemilu 2019 lalu. PKS, Gerindra, Partai PAN, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Koalisi ini mendukung Prabowo Subianto–Sandiaga Uno.
Saat ini, PKS sedang melakukan finalisasi koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai NasDem. Ketiga partai ini mengusung nama koalisi Perubahan.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)