Jangan malah kemudian diberikan ruang. Seakan-akan merestui perilaku barbar seperti ini
RUANGPOLITIK.COM – Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Presiden Jokowi untuk menertibkan relawannya, khususnya mereka yang berprofesi sebagai pejabat publik.
Permintaan itu disampaikan merespons video Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang menyarankan supaya Jokowi menggunakan penegakan hukum menyikapi lawan politiknya yang berusaha melawan pemerintah.
“Jangan malah kemudian diberikan ruang. Seakan-akan merestui perilaku barbar seperti ini,” katanya dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Herzaky juga menyampaikan belas kasihnya kepada Jokowi yang berusaha untuk memperbaiki demokrasi Indonesia, tapi usahanya digerogoti oleh orang-orang dekatnya sendiri.
Menurut dia sangat berbahaya jika orang-orang di sekeliling Jokowi memiliki sikap seperti di video itu dengan menggunakan bahasa yang intimidatif.
Menurut dia pola-pola intimidatif seperti ini biasanya digunakan oleh pemerintahan otoriter dan kaki tangannya, bukan pemerintahan demokratis.
‘Seakan-akan ingin memberikan signal kepada pihak-pihak yang berbeda atau kritis terhadap pemerintah, dengan menggunakan contoh-contoh ekstrem sambil mengirimkan pesan tersamar,” tuturnya.
Dia mengingatkan bahwa politik sebenarnya tentang sebuah adu gagasan, ide, solusi, dan jejak rekam untuk permasalahan bangsa.
“Bukan adu fisik, bukan menggunakan intimidasi, apalagi melakukan kriminalisasi atau melabel yang berbeda pasti melanggar hukum,” tuturnya.
Diketahui, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani terekam dalam sebuah video menyarankan Presiden Jokowi untuk melakukan penegakan hukum terhadap lawan-lawannya yang menyerang pemerintah dan berupaya melakukan adu domba.
Menanggapi video viralnya, Benny berdalih bahwa video yang viral itu tidak utuh. Benny mengatakan peristiwa itu terjadi pada saat acara Nusantara Bersatu dimulai. Para relawan berkesempatan menyampaikan pandangannya kepada Presiden termasuk harapan dan masalah apa yang sedang dihadapi di daerah.
Dia mengatakan pertemuan dengan Jokowi itu berlangsung selama kurang lebih 40 menit. Namun dia yakin bahwa video yang tersebar itu tidak sepenuhnya utuh sehingga ada informasi yang terpotong.
“Jadi itu bukan acara tertutup tapi saya yakin video itu adalah video yang tidak utuh, kalau utuh kan seharusnya keseluruhan dong, dari mulai pertama sampai selesai kurang lebih 40 menit harusnya dimuat secara utuh,” katanya.(FSL)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)