RUANGPOLITIK.COM — Nama Erick Thohir yang masuk dalam ‘putaran cawapres’ potensial dianggap mampu mewakili kekuatan sipil. Dan jika dipadukan dengan Prabowo Subianto dari kalangan militer, kekuatan ini akan menjadi sangat besar dan dapat memajukan bangsa ini.
Hal ini disebabkan figur ‘sipil’ mewakili masyarakat pada umumnya yang dianggap terpresentasikan dari sosok Erick Thohir yang sangat dekat dengan kalangan NU. Sementara kekuatan militer dan srategi berbangsa dan bernegara diperoleh dari pengalaman Prabowo Subianto yang sudah sangat mumpuni
Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan, Senin (28/11).
“Pak Prabowo nasionalis kemudian Pak Erick semakin diasosiasikan dengan Nahdlatul Ulama. Kemudian dimunculkan citra nasionalis dengan agama,” ungkapnya lugas.
Ia juga mengatakan jika duet pasangan ini akan mampu menjadi poros kekuatan besar, yang bisa saling bersinergi dalam membangun bangsa ini.
“Ada beberapa kriteria yang masuk, satu Prabowo sebagai pemimpin senior yang kemudian di sandingkan Erick Thohir yang lebih muda,” jelas Fiman.
Perbedaan latar belakang, dia mengatakan, bukanlah menjadi persoalan. Hal demikian justru malah menjadi sebuah keunggulan yang semakin menambah kekuatan terhadap keduanya.
“Karena beliau punya latar belakang militer ini kemudian disandingkan dengan sosok yang sipil begitu,” kata Firman.
Jika melihat hasil temuan survei Voxpol Center Research and Consulting bulan Oktober-November 2022. Pasangan calon berlatar belakang militer-sipil menjadi yang paling banyak diminati dengan persentase 20,6 persen.
Di sisi lain, dia menambahkan, sosok Prabowo merupakan figur yang cukup mendapatkan berkah elektoral pasca Pilpres 2019 lalu. Terlihat dari beragamnya dukungan yang hadir dari berbagai kalangan masyarakat.
Sedangkan Erick Thohir merupakan figur yang saat ini begitu dekat dengan kelompok anak muda atau milenilal. Terlihat dari sejumlah kebijakan dari Erick Thohir terus mendapat banyak respons positif milenial.
Editor: Ivo Yasmiati