Menurut seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School, Martin Teicher, pada satu bentakan, akan terjadi kerusakan pada struktur otak siswa
RUANGPOLITIK.COM —Bapak/ibu guru, tahukah Anda bahwa di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh?
Apa selama ini Anda masih sering membentak siswa agar mereka patuh? Cara tersebut dapat membunuh lebih dari 1 milyar sel otak lho.
Kemudian, satu cubitan atau pukulan juga bisa membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Wah, ternyata dampaknya sangat menyeramkan ya.
Menurut seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School, Martin Teicher, pada satu bentakan, akan terjadi kerusakan pada struktur otak siswa.
Apalagi jika siswa tersebut sering dibentak, saluran yang menghubungkan otak kanan dan kiri menjadi lebih kecil. Hal ini akan berpengaruh pada area otak yang berhubungan dengan emosi dan perhatian.
Parahnya lagi, menurut penelitian Lise Gliot dari Fakultas Kedokteran Chicago, di usia golden age (2-3 tahun), jika anak dimarahi maka bisa menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh.
Lise membuktikannya dengan melakukan penelitian pada anaknya sendiri. Ia memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer. Dengan ini, ia bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.
Semua orang mungkin tahu kalau bentakan dan teriakan menghasilkan gelombang suara. Namun, tahuhkah Anda bahwa bentakan yang disertai emosi akan menghasilkan suatu gelombang baru?
Emosi negatif seperti marah punya gelombang khusus yang dipancarkan dari otak. Nah, gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak.
Gabungan antara gelombang suara dan emosi marah akan menghasilkan gelombang ketiga dengan efek khusus. Efeknya bersifat merusak sel-sel otak yang dituju.
Dalam sekali bentakan, sejumlah sel otak akan mengalami kerusakan saat terkena gelombang ini, baik saat orang mendengar suaranya maupun tidak. Ini disebabkan karena gelombang ketiga tetap merambat sebagaimana gelombang suara, namun langsung ditangkap oleh otak sebagaimana gelombang otak.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya berhati-hati dalam memarahi siswa. Sebisa mungkin, jangan gunakan bentakan. Bukan hanya mengganggu otak, namun juga akan mengganggu fungsi hati, jantung, dan organ penting lainnya. Dampaknya akan terlihat ketika siswa tumbuh semakin dewasa.
Misalnya, timbul kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, bahkan risiko bunuh diri dan aktivitas otak yang mirip epilepsi. Mereka cenderung kesulitan dalam memahami berbagai pola masalah yang dihadapi.
Makanya, tidak heran apabila menjadi lebih mudah stres. Hal ini disebabkan karena sel-sel otaknya yang aktif lebih sedikit daripada yang seharusnya. Orang jadi lebih banyak melamun, mudah panik dan merasa sedih.
Nah, setelah mengetahui fakta ini, apakah Anda masih ingin membentak siswa? Tentu tidak kan, bapak/ibu guru? Sebaiknya, berilah pujian dan pelukan. Hal ini dapat membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak.
Selain itu, anda bisa melakukan cara ini guna menghindari diri dari membentak siswa:
1. Tarik nafas perlahan, hembuskan. Pejamkan mata sejenak dan tenangkan diri.
2. Terapkan disiplin dengan cara yang positif.
3. Jadi contoh yang baik untuk siswa.
4. Beri nasihat dengan bahasa yang halus dan tutur kata yang lembut.
5. Perkuat hubungan dan tanamkan kepercayaan pada siswa. Dengan begitu, siswa tidak akan merasa takut untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
6. Apresiasi siswa jika berbuat baik dan ada kemajuan.
7. Mengaplikasikan pendidikan karakter.
8. Selalu ucapkan kalimat positif, sekalipun siswa berbuat salah.
9. Tetap semangat mencerdaskan bangsa ya, bapak/ibu guru!
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)
Sumber: Ruang Guru