RUANGPOLITIK.COM — Batalnya deklarasi Koalisi Perubahan pada 10 November lalu, ditenggarai tekanan dari PKS yang mencoba melakukan manuver politik, sehingga melemahkan posisi partai NasDem sebagai penyangga utama pengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Hal ini dibenarkan oleh Efriza, pengamat politik dan dosen ilmu politik beberapa kampus di Jakarta, saat dihubungi oleh RuPol, Sabtu (12/11).
“PKS tentu saja bermanuver, dilakukannya agar posisi tawarnya makin tinggi. Agar tekanannya semakin kuat terhadap Nasdem,” jelasnya.
Efriza menilai, tekanan emosional sangat dirasakan oleh Surya Paloh. Karena batal deklarasi ini dianggap menjatuhkan harga diri partai NasDem.
“Kegagalan Deklarasi Koalisi ini jika dipelajari, terjadi karena penolakan PKS. PKS menyatakan tanggal itu hanya kemauan satu pihak saja, ini tentu ‘melecehkan’ Nasdem,” ungkapnya.
Sehingga, pengamat politik ini menilai, serangan akan terus dilancarkan PKS agar ambisinya terpenuhi.
“Sampai akhirnya keinginan dibelakang layar PKS dapat diakomodir oleh NasDem. Diyakini situasi alot proses membangun koalisi dan kesepakatan inilah yang menyebabkan koalisi ini tidak berhasil dideklarasikan saat in,” jelasnya.
Posisi ini sangat melemahkan NasDem, namun menguntungkan bagi Demokrat dan PKS. NasDem terjebak kepada permainannya sendiri yang mencoba menggiring kedua partai itu mengikuti maunya Nasdem.
Efriza menambahkan, kekecewaan Surya Paloh terlihat saat ulangtahun NasDem.
“Pada hari lahirnya NasDem, terlihat Surya Paloh tidak lagi berkomunikasi yang bersemangat, malah menunjukkan ia sedang dalam kondisi perasaanya yang tak menentu,” ungkapnya.
Tetapi posisi tawar Nasdem makin menurun berhadapan dengan PKS dan Demokrat. Situasi ini tentu saja akan membuat proses koalisi, penentuan cawapres, dan perhitungan berbagi peran dan jabatan ke depannya.
NasDem yang sedang lesu, patut diduga NasDem semakin menginginkan maunya Anies dan menyerahkan kepada Anies.
” Surya Paloh tentu dalam hatinya, ada beban mental ketika elektabilitas NasDem semenjak mengusung Anies malah merosot,” jelasnya.
Bahkan, terbaru Surya Paloh sampai menyatakan siap mempertaruhkan jabatannya sebagai ketua umum Partai Nasdem. Ini sebenarnya mengidentikasikan kekhawatiran Surya Paloh.
Hanya saja untuk menyemangati kadernya, ia membungkus dengan makna menyemangati dan turut mengindikasikan pertaruhan jabatannya. Diyakini di balik layar Surya bisa saja malah murung.
“Manuver PKS juga membuat Demokrat tertekan. Karena Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) boleh jadi elektabilitasnya tinggi. Tapi tanpa PKS, maka tidak akan bisa berkoalisi sebab perhitungan presidential threshold tidak memenuhi,” pungkasnya. (IY)
Editor: Ivo Yasmiati