RUANGPOLITIK.COM –– Teguran yang diberikan oleh DPP PDI-Perjuangan ke Dewan Kolonel ternyata berimbas dengan digesernya jabatan Johan Budi sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR dari Fraksi PDIP.
Sebelumnya politisi senior PDI-P Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDIP Komarudin Watubun menyatakan jika Dewan Kolonel yang didirikan Johan Budi keluar dari aturan partai.
“Yang berat di Dewan Kolonel itu adalah membuat organisasi di luar aturan organisasi, kita AD/ART partai, tapi itu berat tindakannya,” kata Komarudin, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
Namun, Johan Budi mengelak ketika isu rotasi jabatan di DPR dikaitkan dengan Dewan Kolonel. Yang akan diisi oleh Dede Indra Permana. Johan Budi menegaskan pergeserannya kali ini tidak terkait ramai-ramai ‘Dewan Kolonel’.
“Enggak ada, enggak ada, enggak ada kaitannya,” ujar Johan saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).
Kembali ke Johan Budi, dia menanggapi pertanyaan soal ‘Dewan Kolonel’ sambil tertawa. Dia juga mengaku tidak ada sanksi teguran terkait hal tersebut.
“Sanksi teguran enggak ada,” kata Johan.
Johan Budi mengaku diminta oleh Ketua Fraksi PDIP Utut Adiyanto untuk pindah ke Baleg (Badan Legislasi) DPR. Namun, hingga kini dia belum mengetahui jabatan apa yang akan didudukinya.
“Wah itu nggak tahu (jabatannya),” ujar Johan Budi.
Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto sebelumnya menjelaskan alasan Fraksi PDIP mengganti Johan Budi dari jabatannya di BURT DPR.
“Sangat biasa,” kata Utut kepada wartawan, Selasa (1/11).
Utut menilai tidak ada yang aneh dari rotasi itu. Umumnya, kata Utut, pergantian posisi selalu ada di awal sidang.
“Kan hampir selalu ada rotasi di awal Sidang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Utut mengatakan pergantian Wakil Ketua BURT Johan Budi itu karena Johan Budi ingin memberikan sumbangsih di Baleg.
“Beliau ingin lebih memberikan sumbangsih pemikiran di Baleg,” ujarnya.
Sebelumnya Dewan Kolonel mendapat sanksi keras dari DPP PDI-Perjuangan karena menimbulkan konflik di internal partai. Usai menyampaikan teguran keras, PDIP juga menyindir tajam Dewan Kolonel. PDIP menyebut Dewan Kolonel cari muka.
Pengusul Dewan Kolonel adalah Johan Budi yang juga anggota Fraksi PDI-P. Dewan Kolonel dibuat untuk menunjukkan bahwa mereka adalah loyalis Puan. Adapun yang ditunjuk sebagai koordinator Dewan Kolonel adalah Trimedya. Dewan Kolonel terdiri dari 12 kader PDI-P. Anggotanya antara lain Utut Adianto, Bambang Wuryanto, Hendrawan Supratikno, hingga Masinton Pasaribu.
Dewan Kolonel dianggap sebagai pemicu munculnya riak di tubuh PDI-P. Komarudin Watubun menyatakan jika Dewan Kolonel yang dibentuk para anggota dewan untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai calon presiden itu harus ditertibkan.
“Kadang-kadang teman-teman ini kan terlalu kreatif untuk cari muka, kadang juga. Ini harus kita tertibkan. Itu bukan menolong pemimpin tapi menjerumuskan pemimpin,” ujarnya.
Editor: Ivo Yasmiati